Pemerintah Korea Selatan mengumumkan rencana besar untuk mengatasi penurunan permintaan kendaraan listrik (EV) dengan mengalokasikan dana sebesar 1,5 triliun won (setara Rp17 triliun) pada tahun 2025. Langkah ini diambil guna merangsang pembelian EV domestik yang tengah terpuruk akibat masalah keselamatan serta terbatasnya jumlah stasiun pengisian daya, menurut Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan.
Jumlah kendaraan listrik dan mobil berbahan bakar hidrogen yang terjual di Korea Selatan diperkirakan mencapai 720.000 unit pada akhir 2024, dengan 680.000 unit di antaranya adalah kendaraan listrik. Meskipun demikian, penjualan EV domestik Korea Selatan tercatat menurun 9,7 persen pada 2024, dengan total 147.000 unit terjual, sebuah penurunan yang terjadi untuk kedua kalinya berturut-turut.
Beberapa masalah keselamatan, seperti kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik Mercedes-Benz pada Agustus lalu, turut memicu kekhawatiran di kalangan konsumen. Kebakaran tersebut merusak lebih dari 100 kendaraan dan menghancurkan garasi parkir apartemen di Incheon, dekat Seoul.
Untuk mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan, pemerintah akan memberikan berbagai insentif, seperti diskon 20 persen untuk konsumen muda yang membeli kendaraan listrik pertama mereka. Keluarga dengan dua anak akan mendapatkan potongan harga hingga 1 juta won (Rp11 juta), sementara keluarga dengan tiga atau empat anak bisa mendapatkan diskon lebih besar, yakni 2 juta won (Rp22,5 juta) dan 3 juta won (Rp25,8 juta) masing-masing.
Selain itu, kendaraan listrik juga akan mendapatkan insentif berupa potongan biaya tol hingga tahun 2027. Pemerintah juga berencana memastikan kendaraan listrik mencakup minimal 10 persen dari kendaraan yang digunakan dalam ujian SIM di pusat pengujian pada akhir 2025.
Untuk mendukung infrastruktur, Korea Selatan berencana menginvestasikan 375,8 miliar won (Rp4,2 triliun) untuk mendirikan 4.400 stasiun pengisian daya cepat di seluruh negara. Pemerintah juga akan mendorong tempat-tempat umum, seperti supermarket dan bioskop, untuk memasang pengisi daya yang dapat digunakan oleh pengunjung yang berada di sana selama dua hingga tiga jam.