Chery Tiggo 8: SUV Keluarga Mewah dengan Fitur Canggih dan Performa Mantap

Menjelajahi Jakarta dan Bogor dengan Chery Tiggo 8 memberikan pengalaman yang memuaskan. Sebagai SUV 7 penumpang, mobil ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang mengutamakan kenyamanan, fitur modern, serta desain eksterior yang mewah. Chery Tiggo 8 tersedia dalam dua varian, yaitu Tiggo 8 Comfort yang dibanderol dengan harga Rp 357,5 juta dan Tiggo 8 Premium yang dihargai Rp 397,5 juta (OTR Jakarta). Pilihan warnanya pun beragam, mulai dari White Howlite, Black Platinum, Blue Sapphire, hingga Grey Morganite.

Desain eksterior Tiggo 8 memikat dengan kombinasi grill bernuansa 3D yang dipadukan dengan headlamp pipih yang stylish. Lekukan bodi samping yang menyatu dengan bagian belakang memberi kesan mobil mewah, bahkan terlihat seperti SUV 7 penumpang dengan harga di atas Rp 500 juta, meskipun harga aslinya tidak lebih dari Rp 400 juta. Interiornya juga tak kalah menarik, dengan dominasi warna hitam yang elegan dan material berkelas. Jok yang empuk dan nyaman tersedia hingga baris ketiga, sementara pengaturan elektrik pada kursi pengemudi menambah kenyamanan.

Fitur-fitur canggih pun melengkapi Tiggo 8, mulai dari pengoperasian AC layar sentuh dual zone, panoramic sunroof, hingga speaker Sony yang memberikan pengalaman audio berkualitas. Dalam hal keselamatan, Tiggo 8 dilengkapi dengan 9 sistem ADAS (Advanced Driver Assistance Systems), termasuk ACC, FCW, AEB, dan lainnya. Selain itu, tersedia juga kamera 360 untuk membantu manuver di jalan sempit dan 8 airbags untuk melindungi penumpang.

Dari segi performa, Tiggo 8 dibekali mesin 1.600cc turbo yang mampu menghasilkan tenaga 185 PS dan torsi 275 Nm, dikombinasikan dengan transmisi 7 percepatan DCT. Saat diuji di jalan dalam kota dan tol, mobil ini menawarkan tarikan awal yang agresif dengan perpindahan gigi yang halus. Kecepatan 100 km/jam bisa diraih dengan mudah, meski handling-nya masih terasa kompromi saat bermanuver pada kecepatan sekitar 50 km/jam.

Mobil Lelah Usai Mudik? Suzuki Ingatkan Pentingnya Cek Menyeluruh

Setelah digunakan menempuh perjalanan panjang saat mudik Lebaran, kendaraan sering kali mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan performa, meskipun tidak langsung mogok. Beberapa komponen penting seperti sistem pengereman, pendingin udara, ban, dan suspensi menjadi bagian yang paling rentan terdampak. Berdasarkan keterangan dari Suzuki Indonesia, terjadi peningkatan hampir 10 persen kunjungan ke bengkel resmi sepekan setelah libur Lebaran, terutama untuk pengecekan dan penyesuaian ringan. Hal ini, menurut Manajer Pelayanan Sejahtera Buana Trada Pulogadung, Rahadian Wishwadewa, merupakan respons atas gejala kecil yang bisa menjadi masalah besar bila diabaikan.

Rem misalnya, bekerja ekstra keras saat menempuh jalur panjang dengan kondisi jalan bervariasi. Kampas dan cakram mengalami tekanan tinggi, terutama saat melalui tanjakan atau saat macet, sehingga berisiko mengalami aus atau overheating. Kondisi ini juga mempengaruhi kualitas minyak rem yang bisa menurun. Selain itu, oli mesin juga wajib dicek karena kerja mesin meningkat drastis saat perjalanan jauh. Komponen ban pun harus diperiksa, termasuk daya cengkeramnya, demi menjaga keselamatan berkendara.

Tak hanya itu, sistem pendingin udara seperti evaporator, kompresor, tali kipas, dan filter AC turut disarankan untuk dicek karena penggunaannya yang intensif selama mudik. Gejala seperti suara aneh, setir berat, atau mobil limbung bisa jadi pertanda gangguan pada suspensi. Menjawab kebutuhan ini, Suzuki menghadirkan program After Mudik Campaign dari 15 hingga 30 April 2025, dengan Paket Service Bundling senilai Rp900 ribu di wilayah Jabodetabek untuk model APV, Ignis, Ertiga, XL7, Baleno, dan All New Ertiga. Dengan teknologi diagnostik khusus, teknisi akan membantu memastikan kendaraan kembali siap untuk rutinitas harian.

Hidrogen: Masa Depan Energi Ramah Lingkungan yang Masih Terkendala

Pemerintah Indonesia saat ini tengah mendorong pemanfaatan hidrogen sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan. Meski ramah lingkungan dan efisien, teknologi ini masih menghadapi sejumlah kendala yang membuatnya sulit untuk diterapkan secara masif di dalam negeri. Tantangan utama terletak pada keterbatasan infrastruktur serta tingginya harga produksi hidrogen yang belum bisa menyaingi bahan bakar konvensional yang telah lama digunakan masyarakat.

Indra Chandra Setiawan dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjelaskan bahwa harga ideal agar hidrogen bisa diterima pasar adalah sekitar Rp 80 ribu per kilogram. Sayangnya, saat ini harga hidrogen secara global masih berada di atas US$ 5 per kilogram. Toyota sendiri telah membuktikan bahwa kendaraan berbahan bakar hidrogen mampu menempuh jarak 100 kilometer hanya dengan 1 kg hidrogen. Namun, daya saingnya masih tertinggal jika dibandingkan dengan bahan bakar bersubsidi seperti Pertalite atau Biosolar, yang harganya jauh lebih murah karena adanya intervensi dari pemerintah.

Menurut Hary Devianto dari Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy, target jangka panjang adalah menurunkan harga hidrogen menjadi hanya US$ 1 per kilogram agar lebih kompetitif dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan dukungan besar dari pemerintah, terutama dalam bentuk insentif fiskal dan regulasi yang mendukung. Indra juga menambahkan bahwa teknologi baru seperti hidrogen membutuhkan investasi awal yang besar, sehingga kehadiran subsidi atau bantuan pendanaan dari negara menjadi kunci agar teknologi ini bisa berkembang pesat, mencapai skala ekonomi, dan menjadi bagian dari masa depan energi nasional yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Volvo Car Indonesia Yakin Tetap Berjaya di Pasar Premium Indonesia Meski Kompetisi Meningkat

Volvo Car Indonesia tetap optimis meski pasar mobil premium di Indonesia semakin kompetitif dengan kehadiran merek-merek asal China yang menawarkan teknologi elektrifikasi canggih. Dalam kondisi industri otomotif yang sedang melesu, Volvo bertekad mempertahankan posisi kuatnya di pasar Tanah Air. Koji Horii, Chief Strategy Officer Volvo Car Indonesia, mengungkapkan keyakinannya bahwa meski banyak merek premium baru bermunculan, hal ini justru memberi pilihan lebih banyak bagi konsumen.

“Selama Anda dapat menawarkan alasan yang kuat kepada pelanggan untuk memilih merek Anda, maka Anda akan tetap menjadi pilihan utama,” kata Koji, saat peluncuran generasi terbaru SUV XC90 PHEV di Jakarta. Ia menambahkan bahwa perusahaan sangat jelas dengan pesan yang ingin disampaikan, yakni menawarkan nilai lebih yang dapat memikat pelanggan.

Menurut Koji, mobil premium bukan hanya soal harga, tetapi lebih kepada nilai dan identitas yang dapat disampaikan melalui desain, kenyamanan, teknologi, dan citra diri yang ditawarkan. Dalam segmen ini, mobil menjadi cerminan gaya hidup dan kepribadian pengemudi, sehingga jika nilai-nilai tersebut dapat dipahami dengan baik, pelanggan akan merasa terhubung dan memilih kendaraan tersebut.

Selain itu, Koji juga memaparkan visi global Volvo, yang berkomitmen untuk sepenuhnya beralih ke elektrifikasi pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi pada 2040. Bagi Volvo, keberlanjutan adalah kunci, tidak hanya melalui produk, tetapi juga material yang digunakan dalam pembuatan mobilnya.

Hyundai Palisade 2025: Perpaduan Gagah, Nyaman, dan Canggih dalam Balutan SUV Premium

Hyundai Palisade 2025 hadir sebagai SUV premium tujuh penumpang yang memadukan kemewahan, performa tangguh, serta teknologi mutakhir dalam satu kendaraan. Dengan desain gagah dan fitur lengkap, Palisade cocok untuk aktivitas harian maupun perjalanan jauh. Di pasar Indonesia, mobil ini tersedia dalam lima varian, dengan harga mulai dari Rp943,8 juta hingga Rp1,26 miliar (OTR Jakarta Selatan), menjadikannya pilihan utama di segmen SUV mewah.

Mengandalkan mesin diesel berkapasitas 2.199 cc, Palisade mampu menghasilkan tenaga sebesar 197 hp dan torsi maksimum 440 Nm. Transmisi otomatis 8-percepatan membuat perpindahan gigi terasa halus dan responsif, sementara varian XRT AWD menawarkan kemampuan tambahan melalui sistem penggerak empat roda untuk menghadapi medan menantang. Dimensi besar dengan panjang hampir 5 meter dan ground clearance 203 mm membuatnya tangguh di berbagai kondisi jalan.

Interiornya mengusung kenyamanan kelas atas dengan material premium, jok kulit elektrik, ventilasi udara hingga baris ketiga, dan berbagai fitur modern seperti wireless charger, start-stop button, serta sistem infotainment layar sentuh 12,3 inci. Sistem keamanannya pun sangat lengkap, termasuk ADAS, kamera 360 derajat, 6 airbag, hingga ISOFIX untuk kursi anak. Seluruh varian juga dibekali fitur komunikasi pintar BlueLink dan koneksi smartphone.

Dengan tampilan luar menawan berkat lampu LED, sunroof, serta spion elektrik, Hyundai Palisade 2025 menawarkan pengalaman berkendara yang menyenangkan dan aman untuk seluruh keluarga.

BYD Mengancam Dominasi Pabrikan Jepang di Pasar Mobil Indonesia

Masuknya produsen mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD), ke pasar Indonesia tampaknya mulai memberikan tekanan terhadap dominasi merek Jepang yang sudah hadir lebih dulu sejak tahun 1960-an. Hal ini terbukti dari data penjualan mobil nasional yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), yang menunjukkan bahwa BYD berhasil meraih peringkat ke-6 pada Maret 2025. Posisinya berada tepat di bawah Suzuki, dengan selisih hanya sekitar 1.200 unit, dan bahkan mengungguli Hyundai.

Sementara itu, merek-merek mobil asal China lainnya seperti Wuling dan Chery juga berusaha meraih posisi lebih tinggi, meski masih terhalang oleh kendaraan niaga seperti Hino, Isuzu, dan Mitsubishi Fuso. Secara keseluruhan, Toyota masih memimpin pasar mobil Indonesia dengan penjualan mencapai 22.476 unit pada Maret 2025, menyumbang 31,7 persen dari total pasar yang tercatat sebanyak 70.892 unit. Daihatsu dan Honda mengikuti di posisi kedua dan ketiga dengan angka penjualan masing-masing 13.057 unit dan 6.303 unit.

BYD, yang baru pertama kali menempati posisi strategis di pasar Indonesia, mencatatkan penjualan sebanyak 3.205 unit secara wholesales pada Maret 2025. Meskipun performanya belum stabil, seperti yang terlihat pada bulan Februari yang hanya tercatat 1.399 unit, BYD menunjukkan potensi besar untuk berkembang. Sementara itu, Hyundai yang semula stabil, kini harus puas berada di peringkat ke-7 dengan penjualan 2.424 unit.

Dengan angka penjualan yang terus meningkat, BYD berpotensi meraih posisi yang lebih tinggi dalam jajaran merek mobil terlaris di Indonesia, menantang dominasi merek-merek besar seperti Toyota dan Honda.

Wuling Cortez dan Keluarga: Inspirasi Modifikasi Elegan hingga Racing

Modifikasi mobil menjadi ruang ekspresi tanpa batas bagi pemilik kendaraan, termasuk mereka yang mengendarai Wuling Cortez dan lini produk Wuling lainnya. Tak sekadar tampil beda dari versi pabrikan, modifikasi juga jadi cara menuangkan kreativitas dan menciptakan identitas kendaraan yang unik. Bahkan pihak Wuling Motors sendiri pernah menampilkan hasil modifikasi resmi pada pameran otomotif, memperlihatkan versi modifikasi dari model andalan mereka seperti Cortez, Confero, dan Almaz untuk menginspirasi para pemilik kendaraan.

Salah satu modifikasi paling menarik adalah Cortez 1.8L Lux yang tampil elegan dan sporty. Mobil ini dibekali lowering kit, bodykit, diffuser, stiker hitam krom, dan muffler tip, serta roda Work Brombacher 18 inci dengan ban Toyo T1 Sport yang memperkuat kesan modern. Konsep Family Elegant juga hadir dengan pelek Work Meister L1 ukuran berbeda depan-belakang serta perangkat audio premium yang memberikan pengalaman berkendara lebih nyaman dan berkelas.

Pada model lain, Confero S ACT tampil gagah dalam tema Family Racing, dengan striping merah dan bodykit, serta pelek Enkei ES Tarmac putih ukuran 16 inci, menciptakan aura mobil keluarga bergaya balap. Sementara itu, Almaz Exclusive 7-Seater diubah dalam tema Crossover and Racing, dengan bodykit khusus, lowering kit, serta pelek OZ Hyper XT 20 inci berpadu ban Yokohama Advan Sport, menampilkan sosok SUV yang tangguh namun stylish.

Ketiga modifikasi ini membuktikan bahwa mobil keluarga pun bisa tampil beda dan tetap fungsional, menjadi inspirasi bagi para pecinta otomotif.

Audi Q5 Terancam Kenaikan Harga Tajam Gara-Gara Tarif Impor Trump

Pada kuartal pertama tahun ini, Audi Q5 menjadi salah satu mobil paling laris di Amerika Serikat, menyumbang sekitar sepertiga dari seluruh penjualan mobil baru. Namun, kejayaan SUV mewah ini terancam oleh kebijakan tarif impor besar-besaran yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, yang menciptakan ketidakpastian di kalangan produsen otomotif, termasuk Audi.

Berdasarkan laporan dari Carscoops, kebijakan tarif ini menimbulkan banyak kebingungan karena adanya celah interpretasi, membuat produsen harus menyesuaikan diri dengan cepat. Sumber internal mengungkapkan bahwa Audi kemungkinan besar akan terkena tiga jenis tarif sekaligus yang totalnya mencapai 52,5 persen. Rinciannya mencakup 25 persen untuk mobil dan suku cadang impor non-AS, tambahan 25 persen untuk kendaraan yang diimpor dari Meksiko, serta 2,5 persen biaya tambahan karena tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan perjanjian perdagangan bebas USMCA.

Meskipun demikian, Audi tetap bertekad untuk memasarkan Q5 di pasar AS dan sedang menjajaki berbagai cara guna mengurangi dampak dari tarif-tarif tersebut. Produsen asal Jerman ini berharap Presiden Trump akan mengubah keputusannya, seperti yang sudah dilakukan terhadap beberapa negara lain sebelumnya. Namun, tanpa perubahan kebijakan, harga Q5 di pasar lokal hampir pasti akan mengalami kenaikan signifikan.

Saat ini, Q5 yang dijual di AS diproduksi di Meksiko, di mana hanya sekitar 2 persen komponennya berasal dari AS atau Kanada. Produksi global ini membuat Q5 tidak memenuhi syarat USMCA, sehingga terjebak dalam kebijakan tarif. Dealer Audi pun diperkirakan hanya memiliki stok bebas tarif untuk dua bulan ke depan. Sementara itu, VW sebagai induk perusahaan Audi, sedang mempertimbangkan opsi produksi di AS melalui pabrik baru di South Carolina, namun fasilitas tersebut baru siap pada akhir 2026.

Menikmati Libur Lebaran ala Eropa Bersama Citroen C3 Aircross

Sejak pertama kali mencoba Citroen C3 versi manual dua tahun silam, kami sudah terkesan dengan kenyamanan suspensinya. Kini, saat libur lebaran, kami berkesempatan menguji Citroen C3 Aircross bersama keluarga. Berbeda dari model sebelumnya, C3 Aircross hadir dengan dimensi lebih panjang serta dibekali mesin turbo dan transmisi otomatis, menawarkan performa yang lebih bertenaga. Meski kami tak menjelajah jauh, perjalanan ke Bogor untuk staycation cukup memberi gambaran bagaimana mobil ini tampil di jalanan kota dan luar kota.

Tampilan luar C3 Aircross memikat dengan desain khas Eropa yang modern. Lampu depan LED berbentuk “Airbump” dan velg alloy 17 inci memberikan kesan sporty. Roof rail di bagian atas menambah sentuhan elegan. Saat masuk ke interior, kami disambut posisi duduk nyaman dengan jok fabric empuk. Setir multifungsi berlapis kulit terasa mewah di tangan, dan semua tombol fungsional mudah dijangkau. Head unit 10 inci yang mendukung Android Auto dan Apple CarPlay memperkaya pengalaman berkendara, lengkap dengan sistem audio berkualitas di kelasnya.

Mobil ini bisa menampung hingga tujuh penumpang dengan bangku baris ketiga yang fleksibel dilepas pasang. Perjalanan ke Bogor pun terasa menyenangkan berkat tenaga 110 PS dan torsi 205 Nm dari mesin turbo 1.200 cc. Transmisi 6 percepatannya bukan tipe CVT, membuat respons mesin lebih maksimal. Di jalan bergelombang, suspensinya tetap empuk dan nyaman, meskipun sedikit terasa body roll saat menikung tajam. Dengan harga mulai dari Rp 289,9 juta, C3 Aircross menjadi pilihan menarik di segmennya.

Tang L: SUV Gahar dari BYD dengan Fitur Drone dan Akselerasi Kilat

BYD kembali mengguncang dunia otomotif dengan peluncuran Tang L, SUV terbaru dalam jajaran Dynasty yang menawarkan teknologi canggih dan performa luar biasa. Tang L resmi diperkenalkan dalam enam varian berbeda, dibanderol mulai dari 229.800 hingga 289.800 yuan, atau setara Rp534 juta hingga Rp674 juta. Mengusung platform Super e-Platform BYD, kendaraan ini memamerkan desain futuristik dengan gril depan yang nyaris tertutup, memperkuat identitas sebagai kendaraan energi baru.

Mobil berukuran 5040 x 1996 x 1760 mm ini hadir dalam konfigurasi enam hingga tujuh kursi, cocok untuk pasar SUV menengah hingga besar. Interiornya dirancang elegan dengan kokpit bergaya melingkar, perpaduan dua warna menarik, serta layar kontrol pusat berukuran 15,6 inci yang dilengkapi opsi AR-HUD. Kluster instrumen digital, ventilasi tersembunyi, dan pemindah gigi elektronik menciptakan kabin modern yang minimalis.

Keunikan Tang L terletak pada sistem drone terintegrasi pada model tertentu. Drone ini tersimpan di atap dalam kompartemen khusus dan bisa digunakan hanya dengan satu tombol, menawarkan jarak jelajah hingga 2 km. Di sisi performa, versi listriknya dibekali motor tunggal maupun ganda. Varian tertinggi mampu menyemburkan tenaga hingga 1.100 hp dan melesat dari 0–100 km/jam dalam 3,9 detik.

Untuk pengisian daya, BYD menyematkan sistem tegangan tinggi 1000 V dan teknologi kilat yang mampu menambah 400 km hanya dalam 5 menit. Tak ketinggalan, varian hybrid Tang L juga tampil impresif dengan teknologi DM-P yang efisien dan akselerasi 4,3 detik. Desain luar kendaraan ini pun memukau, menggabungkan unsur tradisi Tiongkok seperti sayap phoenix dan pola bambu pada bagian lampu belakang.