Audi Q5 Terancam Kenaikan Harga Tajam Gara-Gara Tarif Impor Trump

Pada kuartal pertama tahun ini, Audi Q5 menjadi salah satu mobil paling laris di Amerika Serikat, menyumbang sekitar sepertiga dari seluruh penjualan mobil baru. Namun, kejayaan SUV mewah ini terancam oleh kebijakan tarif impor besar-besaran yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, yang menciptakan ketidakpastian di kalangan produsen otomotif, termasuk Audi.

Berdasarkan laporan dari Carscoops, kebijakan tarif ini menimbulkan banyak kebingungan karena adanya celah interpretasi, membuat produsen harus menyesuaikan diri dengan cepat. Sumber internal mengungkapkan bahwa Audi kemungkinan besar akan terkena tiga jenis tarif sekaligus yang totalnya mencapai 52,5 persen. Rinciannya mencakup 25 persen untuk mobil dan suku cadang impor non-AS, tambahan 25 persen untuk kendaraan yang diimpor dari Meksiko, serta 2,5 persen biaya tambahan karena tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan perjanjian perdagangan bebas USMCA.

Meskipun demikian, Audi tetap bertekad untuk memasarkan Q5 di pasar AS dan sedang menjajaki berbagai cara guna mengurangi dampak dari tarif-tarif tersebut. Produsen asal Jerman ini berharap Presiden Trump akan mengubah keputusannya, seperti yang sudah dilakukan terhadap beberapa negara lain sebelumnya. Namun, tanpa perubahan kebijakan, harga Q5 di pasar lokal hampir pasti akan mengalami kenaikan signifikan.

Saat ini, Q5 yang dijual di AS diproduksi di Meksiko, di mana hanya sekitar 2 persen komponennya berasal dari AS atau Kanada. Produksi global ini membuat Q5 tidak memenuhi syarat USMCA, sehingga terjebak dalam kebijakan tarif. Dealer Audi pun diperkirakan hanya memiliki stok bebas tarif untuk dua bulan ke depan. Sementara itu, VW sebagai induk perusahaan Audi, sedang mempertimbangkan opsi produksi di AS melalui pabrik baru di South Carolina, namun fasilitas tersebut baru siap pada akhir 2026.