Mitsubishi Triton Double Cabin 2025: Pilihan Andal untuk Medan Berat

Mitsubishi Triton Double Cabin tetap menjadi favorit di segmen pick-up, terutama bagi para pelaku usaha di sektor tambang dan industri berat. Dengan desain yang kokoh, fitur modern, serta performa mesin yang bertenaga, Triton Double Cabin 2025 menawarkan keandalan tinggi di berbagai medan ekstrem.

Varian Mitsubishi Triton HDX MT Double Cabin menjadi opsi terbaik bagi yang mencari kendaraan tangguh dengan harga lebih terjangkau. Dibanderol Rp307.200.000, varian ini menggunakan mesin 2.4L yang siap menghadapi kondisi jalan berbatu maupun berlumpur. Dengan desain sederhana namun fungsional, mobil ini sangat cocok untuk keperluan operasional bisnis yang memerlukan daya angkut besar.

Bagi yang menginginkan keseimbangan antara harga dan fitur, Triton GLS MT Double Cabin hadir dengan banderol Rp435.850.000. Varian ini dilengkapi dengan teknologi canggih seperti sensor parkir, sistem hiburan lebih lengkap, serta desain modern. Performa mesinnya yang lebih bertenaga menjadikannya ideal untuk berbagai kebutuhan, baik di area pertambangan maupun perjalanan jauh.

Jika kenyamanan menjadi prioritas, Mitsubishi Triton Exceed MT Double Cabin yang dijual seharga Rp503.350.000 menawarkan fitur premium seperti airbag ganda, ABS, EBD, dan kontrol traksi. Interior yang lebih luas dengan material berkualitas tinggi serta sistem infotainment mutakhir menjadikannya pilihan utama bagi pengusaha yang membutuhkan kendaraan tangguh namun tetap nyaman.

Sementara itu, Triton Ultimate AT Double Cabin menjadi varian paling mewah dengan harga Rp537.750.000. Ditenagai mesin 2.4L turbocharged serta transmisi otomatis, mobil ini memberikan performa terbaik di segala medan. Dengan tambahan fitur keselamatan lengkap dan interior eksklusif, tidak heran jika banyak bos tambang menjadikannya pilihan utama untuk mobil operasional mereka.

Ford Rencana Bangun Pabrik di Indonesia, Namun Belum Ada Kejelasan?

Ford terus menawarkan model-model andalannya seperti Ranger, Everest, dan New Ranger XL untuk konsumen di Indonesia. Namun, saat ini kedua model tersebut masih diimpor langsung dari Thailand. Beberapa waktu lalu, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mendorong Ford untuk mempertimbangkan pembangunan pabrik di Indonesia. Permintaan ini semakin kuat mengingat banyaknya impor kendaraan double cabin dari negara tetangga. Namun, hingga kini, PT RMA Indonesia selaku distributor resmi Ford di Indonesia belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

Toto Suharto, Country Manager RMA Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan industri otomotif di Indonesia. “Kami akan terus mencari solusi dan peluang untuk memperluas lini produk kami di dalam negeri. Namun, untuk saat ini kami belum dapat mengungkapkan kapan rencana pembangunan pabrik tersebut akan dimulai,” ujar Toto.

Gaikindo sendiri mengungkapkan bahwa sudah ada pembicaraan dengan pihak Ford mengenai kemungkinan pembangunan pabrik sebelum pandemi Covid-19. “Pembicaraan ini sudah berlangsung cukup lama,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bahwa impor kendaraan double cabin mencapai rata-rata 25.000 unit per tahun hingga Maret 2024. Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI, menyoroti bahwa para produsen kendaraan memilih Thailand sebagai basis produksi dengan alasan tingginya permintaan di sana. Padahal, di Januari 2024, Thailand tengah menghadapi krisis ekonomi dengan penurunan penjualan mobil selama delapan bulan berturut-turut.

“Menurut data, MVA (Manufacturing Value Added) Indonesia lebih tinggi dari Thailand, serta sejumlah negara besar seperti Turki, Kanada, Brasil, dan Spanyol,” tambah Agus Gumiwang. MVA merupakan nilai tambah yang dihasilkan oleh industri manufaktur sebuah negara. Pada tahun 2021, kontribusi Indonesia terhadap MVA global tercatat sebesar 1,46 persen, menempatkannya di jajaran sepuluh besar dunia.