Mobil Listrik Honda e:N1 Hadir, Berapa Biaya Sewanya?

PT Honda Prospect Motor (HPM) baru saja mengukir sejarah dengan meluncurkan mobil listrik pertamanya, Honda e:N1, di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Peluncuran ini bukan hanya menandai langkah Honda dalam dunia elektrifikasi, tetapi juga sebagai bukti komitmen mereka dalam menghadirkan pengalaman berkendara yang menyenangkan, sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia akan kendaraan ramah lingkungan yang efisien dan andal.

Honda e:N1 hadir dengan desain sporty yang khas, performa bertenaga, serta kemampuan menempuh jarak hingga 500 km berkat teknologi pengisian daya cepat. Meskipun berbasis pada kendaraan listrik, Honda tetap memastikan bahwa mobil ini mempertahankan filosofi “fun to drive” yang selama ini menjadi ciri khas mereka.

Honda Electrified Experience: Kemudahan Kepemilikan Kendaraan Listrik

Untuk memudahkan konsumen dalam memiliki kendaraan listrik, Honda memperkenalkan skema baru melalui Honda Electrified Experience Package. Program ini memberikan pilihan tanpa uang muka dengan biaya langganan tetap sekitar Rp 22 juta per bulan selama lima tahun, serta opsi kepemilikan di akhir masa berlangganan. Dengan skema ini, konsumen dapat menikmati berbagai fasilitas, termasuk perangkat pengisi daya rumah (home charger dan portable charger), perawatan berkala, asuransi kendaraan, serta pajak kendaraan—semua dirancang untuk memberikan pengalaman kepemilikan yang praktis dan tanpa khawatir.

“Kecepatan bukanlah satu-satunya hal yang kami kejar, tetapi membangun kepercayaan melalui pengalaman konsumen yang konsisten. Dengan peluncuran Honda e:N1, kami tidak hanya menghadirkan kendaraan listrik, tetapi juga ekosistem yang mendukung perjalanan menuju elektrifikasi yang lebih lengkap bagi konsumen Indonesia,” ujar Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM.

Honda e:N1 juga didukung oleh pilar Comprehensive After-Sales yang memastikan kenyamanan bagi setiap penggunanya. Konsumen mendapatkan garansi untuk komponen sistem EV dan baterai hingga 8 tahun/160.000 km, serta garansi untuk baterai 12V dan ban selama 180 hari/10.000 km. Tidak hanya itu, Honda juga memberikan layanan perawatan berkala gratis hingga 5 tahun/100.000 km, serta dukungan 24 jam Emergency Roadside & Towing Assistance.

Jaringan Infrastruktur Honda untuk Mendukung Kendaraan Listrik

Sebagai bagian dari komitmennya untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Honda juga mengembangkan infrastruktur pengisian daya dan layanan purna jual. Saat ini, Honda telah memiliki lebih dari 150 diler di seluruh Indonesia, dengan enam di antaranya sudah dilengkapi fasilitas BEV (Battery Electric Vehicle), termasuk charging station dan peralatan khusus untuk perbaikan kendaraan listrik.

Honda berencana untuk terus memperluas jaringan dealer dan fasilitas pengisian daya ini secara bertahap guna memenuhi kebutuhan pelanggan kendaraan listrik yang terus berkembang. Selain itu, Honda juga melaksanakan pelatihan khusus untuk teknisi kendaraan listrik, memastikan bahwa setiap konsumen dapat memperoleh layanan terbaik dan profesional di seluruh jaringan resmi Honda.

Dengan hadirnya Honda e:N1, Honda semakin menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan inovasi dalam dunia otomotif di Indonesia, sekaligus memperkenalkan ekosistem elektrifikasi yang lengkap demi kenyamanan dan kepuasan konsumen. Sebagai langkah awal, Honda akan terus memperluas lini elektrifikasinya dengan menghadirkan lebih banyak model kendaraan listrik dan hybrid (HEV) di masa depan, yang tentunya akan memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.

Honda Dio 2025 Rilis, Siap Meluncur dengan Harga Rp 26,9 Juta!

Honda Dio 2025 telah resmi diluncurkan di Jepang, menyapa pasar dengan desain elegan yang tak lekang oleh waktu. Skuter matik terbaru ini menawarkan tampilan yang segar dan harga yang terjangkau, dimulai dari 250.000 yen atau sekitar Rp 26,9 juta. Model ini melanjutkan tradisi panjang Honda Dio, yang telah menjadi salah satu skutik paling populer di dunia. Sejak pertama kali hadir dengan mesin dua tak, Honda Dio terus berevolusi hingga kini, menghadirkan pembaruan baik dari segi teknis maupun desain.

Honda Dio 110 2025 mempertahankan fondasi yang sama dengan model sebelumnya, yang mengalami pembaruan besar pada tahun 2021. Mesin skutik ini masih menggunakan mesin 109 cc, satu silinder, empat tak, SOHC, dua katup, dan dilengkapi dengan pendingin udara. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 8,7 PS pada 7.500 rpm dan torsi maksimum 9 Nm pada 5.750 rpm. Skuter ini mengandalkan transmisi otomatis dan sistem penggerak v-belt yang efisien.

Dalam hal desain, Honda Dio 2025 tampil lebih modern dengan bentuk yang serba membulat. Lampu depan berbentuk bulat dan dua lampu sein besar di bagian tebeng semakin menambah kesan dinamis pada motor ini. Selain itu, pilihan warna hitam pada model ini hadir dengan aksen merah yang memperindah bagian emblem samping dan behel belakang, memberikan sentuhan sporty pada tampilan motor.

Honda Dio 110 2025 juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih untuk meningkatkan kenyamanan pengendara. Skuter ini memiliki ruang penyimpanan di bawah jok dengan kapasitas 18 liter yang cukup untuk menampung helm open face. Selain itu, terdapat dua kompartemen penyimpanan di bagian depan, dengan kompartemen kiri yang dapat digunakan untuk botol air kecil dan kompartemen kanan yang dilengkapi dengan port USB Tipe-A untuk pengisian daya perangkat.

Dari segi perlengkapan, Honda Dio 2025 menawarkan sistem pencahayaan LED yang hemat energi, serta instrumen gabungan antara layar analog dan LCD kecil untuk kemudahan membaca informasi. Sistem rem depan menggunakan cakram tunggal, sedangkan rem belakang memakai tipe tromol. Velg berukuran 14 inci di kedua sisi dilengkapi dengan ban ukuran 80/90-14M/C 40P di depan dan 90/90-14M/C 46P di belakang, memberikan stabilitas dan kenyamanan saat berkendara.

Honda Dio 2025 tersedia dalam dua model, yakni model basic yang memiliki dua pilihan warna, Matte Galaxy Black Metallic dan Night Tide Blue Metallic, dengan harga mulai 250.800 yen (sekitar Rp 26,9 juta). Sementara itu, varian tertinggi yang dilengkapi dengan Smart Key dan behel belakang merah dibanderol dengan harga 286.000 yen (sekitar Rp 30,7 juta).

Dengan harga yang terjangkau dan fitur yang lengkap, Honda Dio 2025 menjadi pilihan menarik bagi para penggemar skuter di Jepang dan di berbagai pasar global.

Hyundai Ioniq 9 Siap Mengaspal di Indonesia: SUV Listrik Premium dengan Jangkauan Panjang

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berencana menghadirkan mobil listrik terbaru mereka, Ioniq 9, ke pasar Indonesia dalam waktu dekat. President Director HMID, Ju Hun Lee, mengungkapkan bahwa Hyundai akan membawa Ioniq 9 dalam bentuk Completely Built Up (CBU) dari Korea Selatan tahun ini untuk diperkenalkan kepada konsumen Indonesia.

“Kami ingin memahami seberapa besar minat masyarakat terhadap model ini sebelum nantinya diproduksi secara lokal,” ujar Lee saat ditemui di Bandar Lampung pada Kamis.

SUV listrik berkonfigurasi tiga baris ini diketahui memiliki permintaan tinggi di pasar global, menyebabkan kapasitas produksi di Korea Selatan saat ini sudah penuh. Lee menambahkan bahwa meskipun volume unit CBU yang masuk ke Indonesia mungkin terbatas, Hyundai berencana untuk mempercepat produksi lokal guna memenuhi permintaan yang lebih besar.

Ioniq 9 mengusung baterai berkapasitas 110,3 kWh, memungkinkan varian penggerak roda belakang menempuh jarak hingga 532 km dalam satu kali pengisian daya. Terinspirasi dari desain kapal, SUV ini memiliki aerodinamika unggulan dengan koefisien hambatan udara 0,259—terbaik di kelasnya untuk SUV besar.

Kabin luas dengan konfigurasi enam atau tujuh kursi menawarkan kenyamanan premium, menjadikannya pilihan menarik bagi konsumen yang menginginkan SUV listrik mewah. Di pasar global, harga Ioniq 9 berkisar antara 67,15 juta won (sekitar Rp750 juta) hingga 79,41 juta won (sekitar Rp888 juta), belum termasuk subsidi pemerintah.

Hyundai menargetkan Ioniq 9 sebagai andalan baru mereka di segmen SUV listrik, mengombinasikan jangkauan berkendara yang panjang, desain futuristik, serta kenyamanan tinggi untuk menarik perhatian pasar domestik maupun global.

BAIC Siapkan Target Besar untuk Penjualan Mobil di Indonesia

Sebagai pemain baru di pasar otomotif Indonesia, BAIC tampaknya tidak hanya ingin ikut meramaikan persaingan, namun juga berambisi untuk meraih kesuksesan yang signifikan. Perusahaan asal China ini mematok target penjualan yang cukup ambisius pada 2025, yakni sebanyak 2.000 unit kendaraan. Menurut Dhani Yahya, Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, angka ini diyakini dapat tercapai seiring dengan pertumbuhan industri otomotif di Indonesia serta semakin populernya merek BAIC di kalangan konsumen Tanah Air.

“Target penjualan tahun ini ada 2 ribu unit dengan semua varian yang akan kami luncurkan. BJ40 Plus akan tetap menjadi andalan kami, tetapi kami percaya model X55-II akan menunjukkan peningkatan yang signifikan tahun ini,” ungkap Dhani saat ditemui di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/2).

Saat ini, BAIC baru memiliki dua model kendaraan yang dijual di Indonesia, yaitu BJ40 Plus dan X55-II. Namun, Dhani menambahkan bahwa perusahaan telah menyiapkan tiga produk baru yang siap meluncur pada tahun ini. Salah satu atau bahkan dua dari produk baru tersebut kemungkinan besar akan berasal dari segmen kendaraan hybrid, yang semakin diminati oleh konsumen di Indonesia.

Selain fokus pada peluncuran produk baru, BAIC juga berencana untuk memperluas jaringan dealer resmi di Indonesia guna mendukung pencapaian target penjualan mereka. Dhani mengungkapkan, sepanjang semester pertama 2025, BAIC akan membuka 17 dealer baru, dan ditargetkan 25 dealer pada akhir tahun. Meskipun dealer-dealer baru ini sebagian besar akan berlokasi di area Jabodetabek, beberapa dealer juga akan hadir di luar Pulau Jawa, memperluas jangkauan mereka ke berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk memberikan gambaran, BAIC mulai memasuki pasar Indonesia pada Agustus 2024, dan meskipun baru menginjakkan kaki, mereka telah berhasil menjual 296 unit kendaraan dalam waktu lima bulan. Pencapaian ini menempatkan BAIC di posisi 32 dalam daftar merek otomotif terlaris di Indonesia sepanjang 2024.

“Harapan kami, dengan upaya yang kami lakukan, penjualan BAIC dapat meningkat pesat dan kami bisa masuk ke dalam 20 besar merek terlaris di Indonesia tahun ini,” tambah Dhani dengan penuh optimisme.

Dengan langkah strategis yang sudah disiapkan, BAIC Indonesia siap bersaing lebih ketat dan meraih pencapaian yang lebih tinggi di pasar otomotif Indonesia yang semakin berkembang. Akankah BAIC mampu memenuhi target ambisius mereka dan meraih tempat di hati konsumen Indonesia? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!

Volkswagen Siapkan Mobil Listrik Terjangkau, Siap Meluncur pada 2027!

Volkswagen akan segera mengungkap desain mobil listrik entry-level dengan harga mulai Rp300 jutaan pada Maret mendatang. Langkah ini sejalan dengan ambisi mereka untuk membuat mobilitas listrik lebih mudah diakses oleh semua kalangan.

Menurut CEO Volkswagen Passenger Cars, Thomas Schäfer, perusahaan berkomitmen penuh dalam menghadirkan kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau. Sebelum diperkenalkan ke publik, mobil tersebut telah dipresentasikan kepada para karyawan di pabrik Wolfsburg, Jerman. Model ini diperkirakan akan dibanderol mulai 20.000 euro (sekitar Rp339,2 juta), dengan peluncuran resmi dijadwalkan pada tahun 2027.

Mobil listrik ini dikembangkan oleh Brand Group Core, divisi di bawah Volkswagen Group yang berfokus pada kendaraan listrik berbasis platform MEB. Selain model entry-level ini, Volkswagen juga tengah mengembangkan ID.2all, yang akan dijual di bawah 25.000 euro (sekitar Rp424 juta) dan direncanakan meluncur pada 2026.

Sebagai bagian dari strategi elektrifikasi, pabrik Wolfsburg akan menjadi pusat produksi utama mobil listrik kompak Volkswagen. Selain itu, pabrik ini juga akan memproduksi generasi terbaru dari Golf dan T-Roc. Schäfer menegaskan bahwa Wolfsburg tidak hanya akan menjadi pusat pengembangan, tetapi juga akan memproduksi kendaraan-kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan.

Pada tahun lalu, Volkswagen mencatat penjualan sebanyak 383.100 unit kendaraan listrik murni, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam upaya mereka mempercepat transisi menuju elektrifikasi.

Chery Tiggo Cross Hadir di IIMS 2025, Intip Bocoran Harga & Fitur

Jakarta – PT Chery Sales Indonesia (CSI) siap meramaikan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan meluncurkan produk terbaru mereka. Dari gambar siluet yang ditampilkan, model yang dimaksud diyakini sebagai Chery Tiggo Cross.

Selain menghadirkan mobil baru, Chery juga memperluas area pameran mereka di IIMS tahun ini. Event Supervisor CSI, Irfan Wahyudi, mengungkapkan bahwa area booth mereka meningkat 48 persen dibandingkan IIMS tahun lalu, sebagai bentuk keseriusan mereka dalam memperkenalkan produk baru kepada konsumen Indonesia.

“Kami juga mengundang seluruh pengunjung untuk langsung menyaksikan peluncuran model terbaru yang akan kami perkenalkan,” ujar Irfan saat presentasi di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Tiggo Cross Jadi Model Termurah di Tiggo Series?

Kehadiran Tiggo Cross semakin melengkapi line-up Tiggo Series yang sudah lebih dulu dipasarkan di Indonesia. Bahkan, berdasarkan data yang tercantum di situs Samsat DKI Jakarta, nama Tiggo Cross sudah resmi terdaftar dengan dua varian:

  • TIGGOCROSSCOMF 4×2 A/T – Rp 120.000.000
  • TIGGOCROSSPREM 4×2 A/T – Rp 135.000.000

Harga di atas masih bersifat off the road, sehingga belum termasuk berbagai komponen pajak lainnya. Namun, jika melihat harga dasar Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB), Tiggo Cross berpotensi menjadi model termurah dalam keluarga Tiggo.

Jika benar demikian, apakah Tiggo Cross akan menjadi SUV Chery paling terjangkau yang ditawarkan di pasar Indonesia?

Spesifikasi dan Fitur Keamanan Tiggo Cross

Berdasarkan informasi dari beberapa negara lain, Chery Tiggo Cross kemungkinan besar akan dibekali mesin 1.500 cc, yang menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi bahan bakar. Selain itu, Chery juga menyematkan fitur keselamatan Advanced Driver-Assistance System (ADAS), yang memungkinkan mobil ini memiliki teknologi keamanan canggih seperti:

  • Adaptive Cruise Control (ACC)
  • Lane Departure Warning (LDW)
  • Automatic Emergency Braking (AEB)
  • Blind Spot Monitoring (BSM)

Chery Juga Hadirkan Mobil PHEV dengan Rekor Dunia

Selain memperkenalkan Tiggo Cross, Chery juga akan memamerkan mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang sempat masuk dalam daftar Guinness World Record. Mobil ini diklaim mampu menempuh ribuan kilometer hanya dengan sekali pengisian energi, menjadikannya salah satu kendaraan listrik dengan daya jelajah luar biasa.

Dengan berbagai inovasi yang ditawarkan, Chery tampaknya ingin semakin memperkuat posisinya di pasar otomotif Indonesia. Akankah Tiggo Cross menjadi SUV favorit baru di segmen terjangkau? Dan seberapa menarik teknologi yang ditawarkan Chery di model PHEV mereka? Jawabannya akan segera terungkap di IIMS 2025.

BYD Pecahkan Rekor! Penjualan Kendaraan Listrik Melonjak Drastis di Awal 2025

Produsen otomotif asal China, Build Your Dreams (BYD), mencatatkan pencapaian luar biasa pada Januari 2025 dengan total penjualan 300.538 unit kendaraan listrik. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 47,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut laporan CarNewsChina pada Minggu (2/2), BYD berhasil menjual 125.377 unit kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), meningkat 19,1 persen dari Januari 2024 untuk segmen kendaraan penumpang. Sementara itu, kendaraan plug-in hybrid (PHEV) mengalami lonjakan signifikan dengan total penjualan 171.069 unit, naik 78,7 persen dari tahun sebelumnya, mengukuhkan posisi BYD sebagai pemimpin di pasar otomotif China.

Di sektor kendaraan komersial, perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Guangdong, ini berhasil menjual 4.092 unit. Sementara dari sisi produksi, BYD mencatatkan output sebanyak 327.864 unit kendaraan pada Januari 2025, meningkat 49,1 persen dari tahun lalu. Perusahaan juga memasang kapasitas baterai sebesar 15.511 GWh untuk kendaraan listriknya.

Tak hanya di pasar domestik, ekspor kendaraan BYD juga mencetak rekor baru dengan pengiriman sebanyak 66.336 unit, melonjak 83,3 persen dari tahun sebelumnya.

Penjualan dari lini kendaraan BYD yang meliputi Denza, Fang Cheng Bao, dan Yangwang juga menunjukkan performa positif. Merek premium Yangwang berhasil menjual 286 unit kendaraan, yang mencakup SUV U8 dengan fitur water floating dan supercar U9 yang memiliki teknologi dancing mode. Sementara itu, Fang Cheng Bao mencatatkan penjualan 6.219 unit, naik 19,5 persen dibandingkan tahun lalu. Denza, yang sebelumnya merupakan perusahaan patungan dengan Mercedes-Benz, membukukan penjualan 11.720 unit, meningkat 29,2 persen.

Dengan pencapaian ini, BYD terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri kendaraan listrik global.

Toyota Pertahankan Takhta Produsen Mobil Terlaris 2024, BYD Lampaui Honda, Nissan, dan Suzuki!

Toyota Motor Corp. berhasil mempertahankan posisinya sebagai produsen mobil dengan penjualan tertinggi di dunia untuk tahun kelima berturut-turut pada 2024. Meskipun mengalami penurunan sebesar 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, grup Toyota—yang mencakup Daihatsu Motor Co. dan Hino Motors Ltd.—tetap mencatat total penjualan global mencapai 10,82 juta unit.

Keberhasilan Toyota sebagian besar didukung oleh permintaan tinggi terhadap kendaraan hibrida. Di sisi lain, pesaing terdekatnya, Volkswagen AG dari Jerman, mencatat penjualan sebesar 9,03 juta unit, sementara Hyundai Motor Group dari Korea Selatan, termasuk Kia Corp., berhasil menjual sekitar 7,23 juta unit.

Sementara itu, produsen mobil listrik asal China, BYD Co., mencatat pertumbuhan signifikan dengan penjualan 4,27 juta unit, meningkat 41,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini membuat BYD berhasil melampaui Honda (3,81 juta unit), Nissan (3,35 juta unit), dan Suzuki (3,25 juta unit), menandai dominasinya di pasar kendaraan listrik dengan harga terjangkau.

Meskipun masih memimpin, Toyota menghadapi tantangan, termasuk skandal sertifikasi di Jepang yang menyebabkan penghentian produksi beberapa model dan berkontribusi pada penurunan 1,4 persen dalam penjualannya menjadi 10,16 juta unit. Di pasar domestik Jepang, penjualan anjlok 13,8 persen menjadi 1,44 juta unit.

Berdasarkan wilayah, Toyota mengalami pertumbuhan di Amerika Utara (naik 4,3 persen menjadi 2,73 juta unit) dan Eropa (naik 3,6 persen menjadi 1,17 juta unit), berkat tingginya permintaan untuk model seperti RAV4 dan C-HR. Sebaliknya, di China, Toyota mengalami penurunan 6,9 persen menjadi 1,78 juta unit akibat persaingan harga yang semakin ketat.

Keberhasilan Toyota dalam mempertahankan posisinya di pasar global tidak lepas dari lonjakan penjualan kendaraan hibrida, yang meningkat 21,1 persen menjadi 4,14 juta unit. Sementara itu, meskipun tren kendaraan listrik murni (EV) mulai meredup secara global, Toyota masih mencatat pertumbuhan 34,5 persen dalam penjualan EV, dengan total 139.892 unit terjual.

Di sisi produksi, grup Toyota mengalami penurunan 7,8 persen menjadi 10,62 juta unit, dengan produksi Toyota sendiri turun 5,1 persen menjadi 9,52 juta unit. Beberapa model populer seperti Yaris Cross terpaksa dihentikan produksinya akibat ketidakpatuhan terhadap standar pengujian kendaraan yang ditetapkan pemerintah.

Secara keseluruhan, delapan produsen mobil utama Jepang mencatat penurunan total penjualan global sebesar 1,1 persen menjadi 24,53 juta unit pada 2024, sementara produksi mereka turun 6,6 persen menjadi 24,10 juta unit.

Ekspor Kendaraan Elektrifikasi Toyota Indonesia 2024 Naik 111%, Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Jadi Andalan

Toyota Indonesia mencatatkan lonjakan ekspor kendaraan elektrifikasi buatan dalam negeri sepanjang tahun 2024, dengan kenaikan hingga 111%, mencapai 18.553 unit, dari sebelumnya 8.792 unit pada 2023. Peningkatan ini didorong oleh permintaan global terhadap dua model kendaraan elektrifikasi, yakni Kijang Innova Zenix Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Yaris Cross HEV, yang masing-masing terjual sebanyak 11.790 unit dan 6.763 unit.

Kedua model ini diproduksi di Pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant 1 dan diekspor ke berbagai negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, menekankan bahwa minat konsumen terhadap kendaraan elektrifikasi mencerminkan perhatian terhadap isu perubahan iklim dan perlindungan lingkungan.

Selain itu, Bob Azam juga mengungkapkan bahwa sektor otomotif Indonesia harus menjadi garda depan dalam pengembangan ekosistem kendaraan elektrifikasi untuk memenuhi permintaan global, terutama di era transisi energi. Toyota Indonesia mengimplementasikan strategi multi-jalur guna menjawab beragam kebutuhan teknologi kendaraan dan mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional.

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Toyota Indonesia mengekspor 276.089 unit kendaraan T-brand sepanjang 2024, meskipun ada penurunan sebesar 5% dibandingkan dengan ekspor 290.772 unit pada tahun 2023. Sejak 2019, Toyota Indonesia secara konsisten menyumbang sekitar 61% dari total ekspor kendaraan utuh (Completely Built Up/CBU) dari Indonesia.

Toyota Indonesia kini mengirimkan kendaraan ke lebih dari 80 negara dan selain kendaraan utuh, juga mengekspor kendaraan dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD), mesin, komponen, serta alat pendukung produksi. Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto, menyebutkan bahwa pencapaian ini berkat kerja sama erat dengan seluruh rantai pasok dan Industri Kecil dan Menengah (IKM), serta komitmen untuk menjaga Indonesia sebagai basis produksi global.

Toyota Indonesia juga mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, melalui pengembangan berbagai jenis kendaraan elektrifikasi, seperti Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), serta kendaraan dengan mesin pembakaran internal (ICE) yang ramah lingkungan.

Nandi menambahkan, selain kendaraan elektrifikasi, model Veloz dan Fortuner juga berkontribusi signifikan terhadap angka ekspor Toyota Indonesia, dengan total 110.714 unit kendaraan dalam setahun. Toyota Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing produk dan kompetensi SDM domestik, serta memperluas jangkauan ekspor ke negara-negara non-tradisional. Perusahaan ini juga berfokus pada pengembangan kendaraan konversi dan aksesoris untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Toyota Indonesia menargetkan untuk mempertahankan kinerja ekspor yang sama pada tahun 2025 sambil terus mengoptimalkan potensi pasar dan memperluas jangkauan ekspor kendaraan T-brand.

Chery Dorong Transisi Kendaraan Ramah Lingkungan Lewat Program Subsidi Rp30 Miliar

Chery, produsen otomotif terkemuka asal China, telah menginvestasikan dana sebesar Rp30 miliar untuk mendukung program “Go Green Fund” hingga akhir 2024. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan subsidi bagi konsumen yang ingin menukarkan mobil berbahan bakar fosil mereka dengan kendaraan listrik Chery, yakni Omoda E5.

Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia, menyatakan bahwa peluncuran Omoda E5, yang didukung oleh program “Go Green Fund,” telah memberikan dampak nyata dalam upaya pengurangan emisi karbon.

Selama periode Oktober hingga Desember 2024, program tukar tambah ini berhasil mengganti 617 unit mobil berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik Omoda E5. Jumlah ini mewakili sekitar sepertiga dari total kuota insentif yang dialokasikan Chery, yaitu Rp100 miliar untuk 2.000 unit kendaraan.

Untuk tahun ini, Chery memastikan kelanjutan program dengan sisa dana sebesar Rp70 miliar. Langkah ini diambil guna mengakomodasi tingginya antusiasme masyarakat dalam beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Melalui program ini, Chery menawarkan subsidi sebesar Rp50 juta untuk setiap unit mobil yang ditukar dengan Omoda E5. Tidak ada batasan jenis atau usia mobil yang dapat diikutsertakan dalam skema ini, sehingga memberikan fleksibilitas bagi konsumen.

Selain subsidi, Chery juga menyediakan berbagai paket keuntungan tambahan untuk Omoda E5, termasuk garansi baterai selama delapan tahun, garansi kendaraan hingga enam tahun, serta pembebasan biaya jasa dan suku cadang selama lima tahun. Konsumen juga akan mendapatkan layanan bantuan darurat gratis selama satu tahun serta perangkat pengisian daya lengkap tanpa biaya tambahan.