Maextro S800, Sedan Futuristik JAC-Huawei Bersaing di Panggung Dunia

Kendaraan hasil kolaborasi antara JAC dan Huawei, Maextro S800, tampil mencuri perhatian di Shanghai Auto Show 2025. Dipamerkan dalam ruangan khusus berlatar lampu ungu yang mewah, sedan ini menjadi salah satu bintang utama sebelum peluncuran resminya di ajang Pameran Mobil Guangdong-Hong Kong-Macao. Pihak yang berkesempatan mengunjungi pameran otomotif terbesar ini menemukan Maextro S800 di Hall 5.A National Exhibition and Convention Center Shanghai.

Penjagaan ketat mengelilingi kendaraan tersebut, dengan pembatas kaca setinggi lutut yang mencegah pengunjung mendekat. Maextro S800 tampil dengan desain mewah berdimensi panjang 5480mm, lebar 2000mm, tinggi 1536mm, dan jarak sumbu roda mencapai 3370mm. Tampilan eksteriornya memadukan warna ungu di bodi utama dan silver di bagian atas, dilengkapi atap hitam mengalir mulus dari depan ke belakang, memberikan kesan elegan nan futuristik.

Sebagai pesaing Maybach, Maextro S800 menegaskan kemewahannya dengan penggunaan roda berukuran besar. Bagian belakang sedan ini menampilkan gaya fastback modern dengan lampu belakang terintegrasi bertema kosmik dan logo Maextro yang mencolok. Gagang pintu berhiaskan lampu LED berbentuk bintang kecil semakin mempertegas konsep “Starry Sky” yang diusungnya.

Filosofi bintang ini juga diwujudkan dalam desain ruangan pamer, dihiasi gemerlap lampu menyerupai langit malam yang penuh bintang, memperkuat aura mewah dan inovatif kendaraan. Shanghai Auto Show ke-21 yang berlangsung dari 23 April hingga 2 Mei 2025 ini diikuti lebih dari 1.400 kendaraan, menjadikannya salah satu ajang otomotif terbesar di dunia.

Nissan Ekspor Mobil Listrik Buatan Tiongkok, Siap Guncang Pasar Global

Nissan Motor Co., Ltd., produsen otomotif asal Jepang, mengambil langkah strategis dengan mengumumkan rencana ekspor kendaraan listrik (EV) buatan Tiongkok ke pasar global. Keputusan ini menunjukkan komitmen kuat Nissan terhadap pasar Tiongkok, yang menjadi salah satu pasar terbesarnya bersama Amerika Serikat. Hal ini disampaikan oleh Stephen Ma, Ketua Komite Manajemen Nissan untuk Tiongkok, dalam ajang Shanghai Auto Show yang digelar pada Rabu (23/4).

Dua model utama yang akan menjadi pelopor dalam ekspansi ini adalah sedan listrik N7 dan truk pikap listrik hibrida Frontier Pro. Keduanya merupakan hasil desain dan produksi sepenuhnya dari fasilitas Nissan di Tiongkok. Ini menandai pertama kalinya kendaraan hasil produksi merek Tiongkok di bawah Nissan dipasarkan secara internasional.

Langkah ekspor ini juga mendukung rencana jangka panjang Nissan untuk meluncurkan sepuluh kendaraan energi baru (NEV) pada pertengahan 2027. Nissan juga menggandeng perusahaan teknologi ternama asal Tiongkok seperti Momenta dan Huawei. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan teknologi berkendara cerdas di kendaraan-kendaraan masa depan mereka.

Melalui strategi ini, Nissan tidak hanya memperkuat pijakannya di pasar kendaraan listrik Tiongkok yang sangat kompetitif, namun juga membuka peluang baru untuk memperkenalkan produk berteknologi tinggi buatan Tiongkok ke konsumen internasional. Dengan fokus pada inovasi dan kualitas, Nissan optimistis produk seperti N7 dan Frontier Pro akan mampu bersaing secara global.

Diskon Gila-Gilaan Tesla untuk Cybertruck: Strategi Baru Atasi Penumpukan Stok

Tesla mengambil langkah agresif untuk mengurangi stok Cybertruck dengan menawarkan diskon besar-besaran serta berbagai keuntungan menarik di Amerika Serikat dan Kanada. Diskon yang diberikan berkisar antara 8.000 hingga 10.000 dolar AS untuk unit Cybertruck baru, seperti yang dilaporkan oleh Elektrek pada 17 April 2025. Sementara itu, laporan dari ArenaEV menyebutkan bahwa potongan harga bahkan bisa mencapai 12.300 dolar AS untuk model Cybertruck tahun 2024 di pasar Amerika.

Selain diskon, Tesla juga memberikan insentif tambahan berupa akses gratis ke jaringan Supercharging seumur hidup serta perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) untuk pembelian beberapa model tertentu. Salah satunya adalah Cyberbeast Foundation Series 2024, yang ditawarkan dengan potongan harga signifikan dan keuntungan Supercharging gratis, menarik perhatian konsumen yang masih ragu.

Di Kanada, potongan harga yang ditawarkan tak kalah menggiurkan. Diskon untuk model Cyberbeast mencapai 16.590 dolar Kanada, sedangkan model AWD mendapatkan potongan hingga 13.790 dolar Kanada. Namun demikian, meskipun insentif ini cukup menarik, Tesla masih menghadapi tantangan besar. Laporan menyebutkan bahwa sekitar 4.500 unit Cybertruck masih tersedia di AS, dengan 72 unit di Kanada. Bahkan awal tahun ini, stok Cybertruck mencapai 2.400 unit senilai sekitar 200 juta dolar AS.

Karena permintaan yang menurun dan stok yang menumpuk, Tesla terpaksa mengurangi produksi di pabrik Gigafactory Texas. Beberapa pekerja bahkan dipindahkan ke lini produksi Model Y sebagai respons atas perlambatan ini.

Audi Q5 Terancam Kenaikan Harga Tajam Gara-Gara Tarif Impor Trump

Pada kuartal pertama tahun ini, Audi Q5 menjadi salah satu mobil paling laris di Amerika Serikat, menyumbang sekitar sepertiga dari seluruh penjualan mobil baru. Namun, kejayaan SUV mewah ini terancam oleh kebijakan tarif impor besar-besaran yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, yang menciptakan ketidakpastian di kalangan produsen otomotif, termasuk Audi.

Berdasarkan laporan dari Carscoops, kebijakan tarif ini menimbulkan banyak kebingungan karena adanya celah interpretasi, membuat produsen harus menyesuaikan diri dengan cepat. Sumber internal mengungkapkan bahwa Audi kemungkinan besar akan terkena tiga jenis tarif sekaligus yang totalnya mencapai 52,5 persen. Rinciannya mencakup 25 persen untuk mobil dan suku cadang impor non-AS, tambahan 25 persen untuk kendaraan yang diimpor dari Meksiko, serta 2,5 persen biaya tambahan karena tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan perjanjian perdagangan bebas USMCA.

Meskipun demikian, Audi tetap bertekad untuk memasarkan Q5 di pasar AS dan sedang menjajaki berbagai cara guna mengurangi dampak dari tarif-tarif tersebut. Produsen asal Jerman ini berharap Presiden Trump akan mengubah keputusannya, seperti yang sudah dilakukan terhadap beberapa negara lain sebelumnya. Namun, tanpa perubahan kebijakan, harga Q5 di pasar lokal hampir pasti akan mengalami kenaikan signifikan.

Saat ini, Q5 yang dijual di AS diproduksi di Meksiko, di mana hanya sekitar 2 persen komponennya berasal dari AS atau Kanada. Produksi global ini membuat Q5 tidak memenuhi syarat USMCA, sehingga terjebak dalam kebijakan tarif. Dealer Audi pun diperkirakan hanya memiliki stok bebas tarif untuk dua bulan ke depan. Sementara itu, VW sebagai induk perusahaan Audi, sedang mempertimbangkan opsi produksi di AS melalui pabrik baru di South Carolina, namun fasilitas tersebut baru siap pada akhir 2026.

Cacat Produksi, 117 Ribu Lebih Kendaraan di Korea Selatan Ditarik dari Peredaran

Kementerian Perhubungan Korea Selatan melaporkan bahwa lima perusahaan otomotif, yakni Volvo Car Korea, Mercedes-Benz Korea, Man Truck & Bus Korea, Jaguar Land Rover Korea, dan Nissan Korea, akan menarik lebih dari 117.000 unit kendaraan secara sukarela karena ditemukan berbagai cacat produksi. Total kendaraan yang ditarik mencapai 117.925 unit dari 49 model berbeda yang telah beredar di pasar Korea Selatan.

Volvo menjadi merek dengan jumlah penarikan terbanyak, yakni 95.573 unit dari delapan model, termasuk XC60. Masalah yang ditemukan adalah gangguan pada perangkat lunak perekam data kendaraan, yang dapat menyebabkan informasi terkait perjalanan tidak terekam secara akurat. Sementara itu, Mercedes-Benz menarik 17.285 unit dari sembilan model seperti S580 4MATIC karena ketahanan selang rem yang tidak memenuhi standar keamanan.

Man Truck & Bus Korea menarik 1.515 unit dari 24 model akibat kerusakan pada sistem kontrol pusat kendaraan. Jaguar Land Rover Korea juga mengambil langkah perbaikan terhadap 1.401 unit dari empat model, termasuk New Range Rover P530 LWB, karena potensi kelembapan yang masuk ke kamera belakang dan bisa mengganggu pandangan pengemudi. Nissan Korea pun ikut menarik 591 unit Pathfinder karena kerusakan pada komponen kap mesin yang berisiko terbuka saat kendaraan sedang berjalan.

Penarikan ini menjadi langkah preventif untuk menjaga keselamatan pengendara dan menunjukkan tanggung jawab produsen dalam memastikan kualitas kendaraan yang dipasarkan.

Toyota Bangkit! Rencana Ambisius Mobil Listrik Global Dimulai dari Hilux hingga C-HR+

Toyota, yang telah lebih dulu memelopori elektrifikasi kendaraan melalui peluncuran Prius di akhir 1990-an, kini kembali menggeliat dalam pasar mobil listrik. Meski sempat tertinggal ketika pesaing seperti Tesla dan BYD melesat dengan penjualan jutaan unit mobil listrik per tahun, Toyota kini bersiap melakukan gebrakan besar. Berdasarkan laporan Carscoops pada Selasa (8/4), produsen mobil asal Jepang ini menyiapkan ekspansi masif dengan target menghadirkan 15 model EV, termasuk dari lini Lexus, pada tahun 2027. Ambisi Toyota termasuk meningkatkan produksi menjadi 1 juta unit EV per tahun, lonjakan besar dibandingkan kapasitas produksi tahun 2024. Tak hanya mengandalkan Jepang dan China, Toyota akan memperluas produksinya ke Amerika Serikat, Thailand, dan Argentina. Salah satu langkah awal yang signifikan adalah peluncuran Hilux versi listrik di Thailand mulai Oktober, yang juga akan diproduksi di Argentina. C-HR+ EV menjadi model penting berikutnya, yang akan mulai dirakit di pabrik Takaoka, Jepang, September ini. Mobil ini diposisikan di bawah bZ4X dan akan tersedia dalam dua pilihan baterai: 57,7 kWh dan 77 kWh. Pemasarannya mencakup Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada mulai tahun depan. Toyota juga akan memproduksi mobil listrik tiga baris di Kentucky dan Indiana, siap menantang Kia EV9 dan Hyundai Ioniq 9. Selain itu, kemitraan strategis dengan Subaru akan terus berlanjut, dengan proyek kolaboratif berikutnya mulai diproduksi Februari mendatang. Transformasi ini menunjukkan keseriusan Toyota untuk kembali memimpin di era kendaraan listrik.

McLaren Gandeng Nio, Siap Bangkit Lewat Teknologi Listrik Tiongkok

McLaren Automotive dikabarkan tengah menjajaki kemitraan strategis dengan produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, Nio, demi memperkuat pengembangan mobil sport bertenaga listrik. Langkah ini terjadi tak lama setelah CYVN Holdings, grup investasi asal Abu Dhabi, menyelesaikan akuisisi divisi otomotif McLaren dari Mumtalakat, dana kekayaan negara Bahrain. Dengan akuisisi ini, McLaren kini berada di bawah kendali pemain besar yang juga merupakan pemegang saham mayoritas di Nio, menyusul suntikan dana besar senilai 2,2 miliar dolar AS pada Desember 2023 setelah investasi awal sebesar 738,5 juta dolar AS pada Juli di tahun yang sama. Forseven, anak perusahaan dari CYVN, telah memperoleh lisensi global non-eksklusif untuk memanfaatkan informasi teknis, perangkat lunak, hingga kekayaan intelektual dari Nio, yang membuka peluang luas untuk transfer teknologi ke McLaren. Kemitraan ini memungkinkan pemanfaatan teknologi Nio tidak hanya untuk Forseven, tetapi juga berpotensi mengalir ke lini kendaraan McLaren ke depannya. Kesepakatan tersebut mencakup penggunaan teknologi dalam riset, pengembangan, produksi, distribusi hingga ekspor mobil yang dipasarkan dengan merek Forseven, yang bisa menjadi jembatan awal kolaborasi penuh antara Nio dan McLaren. Dalam kondisi McLaren yang sedang berjuang dari kerugian finansial selama lima tahun terakhir, aliansi ini dipandang sebagai langkah vital untuk menyelamatkan eksistensi mereka sekaligus merespons tekanan industri otomotif global untuk segera beralih ke elektrifikasi kendaraan.

Honda Manfaatkan Robot dan AI untuk Pabrik Mobil Listrik di China

Honda semakin agresif dalam pengembangan mobil listrik dengan mengadopsi teknologi mutakhir di pabriknya yang berlokasi di Guangzhou, China. Produsen otomotif asal Jepang ini kini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan robot dalam proses produksi guna meningkatkan efisiensi. Dalam kerja sama dengan Guangzhou Automobile Group, Honda memproduksi model mobil listrik Ye P7 dan telah mulai menggunakan robot untuk menangani komponen berat seperti baterai, yang sebelumnya dikerjakan oleh tenaga manusia.

Penerapan robot dan AI di pabrik ini telah mengurangi jumlah tenaga kerja sekitar 30 persen. Dalam wawancara dengan Nikkei Asia, Honda mengungkapkan bahwa inovasi ini bertujuan untuk memangkas biaya produksi tetap serta meningkatkan efisiensi dalam proses manufaktur. Honda juga memandang era elektrifikasi sebagai peluang untuk mendefinisikan kembali cara produksi kendaraan. Langkah ini sejalan dengan strategi yang telah lebih dulu diterapkan oleh beberapa produsen besar lainnya seperti Dongfeng, BMW, dan Mercedes-Benz yang juga mengadopsi teknologi serupa dalam lini produksi mereka.

Model Ye P7 menjadi salah satu produk kunci Honda dalam persaingan pasar kendaraan listrik. Mobil ini dibekali baterai berkapasitas 89,8 kWh dan motor bertenaga 268 hp pada varian dasarnya. Honda menawarkan dua pilihan sistem penggerak, yaitu rear-wheel drive dengan daya jelajah hingga 650 kilometer serta all-wheel drive yang mampu menempuh jarak 620 kilometer. Dengan berbagai inovasi ini, Honda semakin menunjukkan kesiapannya untuk bersaing dalam industri kendaraan listrik global yang semakin kompetitif.

Audi Q2 e-tron: SUV Listrik Termurah Audi Siap Diproduksi Lebih Cepat

Audi telah mengonfirmasi bahwa produksi SUV listrik entry-level terbaru mereka, Audi Q2 e-tron, akan dimulai lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Awalnya direncanakan meluncur pada 2027, kini kendaraan listrik terkecil dan paling terjangkau dari Audi ini akan mulai diproduksi pada 2026. CEO Audi, Gernot Dollner, menyampaikan bahwa mobil ini akan berada di kelas yang setara dengan Audi A3, menandakan bahwa model tersebut merupakan SUV listrik dengan dimensi yang lebih kompak.

Langkah ini menunjukkan komitmen Audi dalam memperluas jajaran SUV listrik mereka di berbagai segmen. Saat ini, Audi telah menghadirkan SUV listrik besar Q8 e-tron, yang produksinya akan dihentikan setelah pabrik di Brussels, Belgia, tutup pada Februari 2025. Posisi tersebut nantinya akan digantikan oleh Audi Q6 e-tron, sementara model SUV listrik terbesar mereka, Audi Q9 e-tron, masih belum dikonfirmasi.

Sebagai SUV listrik terkecil yang akan hadir di pasar global, Q2 e-tron menempati segmen yang belum memiliki banyak pesaing langsung. Model ini diperkirakan akan bersaing dengan Lexus UX300e. Audi sendiri telah memproduksi Q2 L e-tron khusus untuk pasar Tiongkok sejak 2019, tetapi model baru untuk pasar global kemungkinan akan menggunakan platform MEB Entry dari Volkswagen Group. Platform ini menawarkan fleksibilitas dalam konfigurasi penggerak roda belakang maupun semua roda serta efisiensi produksi yang lebih baik.

Produksi Q2 e-tron akan dilakukan di Jerman, sebuah langkah strategis bagi Audi di tengah persaingan ketat dari produsen mobil listrik asal Tiongkok. Selain itu, Audi juga telah membatalkan rencana awal mereka untuk sepenuhnya beralih ke mobil listrik pada 2032. Keputusan ini menunjukkan bahwa Audi masih mempertimbangkan pasar kendaraan dengan mesin pembakaran internal di masa mendatang. Dengan kehadiran Q2 e-tron, Audi semakin memperkuat posisinya di industri otomotif listrik global.

Selisih Tipis! Penjualan Innova Zenix vs Reborn Hampir Sama

Toyota Kijang Innova tetap mempertahankan dominasinya sebagai mobil terlaris di Indonesia pada Februari 2025. Berdasarkan data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), model ini masih menjadi pilihan utama konsumen Tanah Air.

Menariknya, penjualan antara Innova Zenix dan Innova Reborn terpaut sangat tipis. Dari total 6.008 unit yang terjual bulan lalu, Innova Zenix menyumbang 3.079 unit, sementara Innova Reborn mencatatkan 2.929 unit. Dengan selisih hanya 150 unit, kedua model ini masih menjadi primadona di segmen MPV.

Perbedaan Konsumen Innova Zenix dan Reborn

Toyota mengungkapkan bahwa perbedaan penjualan ini juga dipengaruhi oleh karakteristik konsumennya. Innova Zenix lebih banyak diminati oleh pelanggan di Pulau Jawa yang mengutamakan efisiensi bahan bakar dan teknologi hybrid. Sementara itu, Innova Reborn lebih populer di luar Pulau Jawa, terutama di daerah yang membutuhkan kendaraan tangguh untuk menghadapi berbagai medan jalan.

Selain itu, Innova Reborn lebih sering digunakan oleh perusahaan atau penyedia jasa rental karena daya tahannya yang sudah terbukti. Sebaliknya, Innova Zenix lebih diminati oleh konsumen pribadi yang mencari kendaraan dengan performa modern dan hemat bahan bakar.

Spesifikasi Innova Zenix vs. Innova Reborn

Innova Zenix hadir dalam dua pilihan mesin:

  • Varian bensin mengusung mesin M20A-FKS Dynamic Force Engine 2.000 cc dengan tenaga 174 PS pada 6.600 rpm dan torsi 204,9 Nm.
  • Varian hybrid mengombinasikan mesin TNGA 2.000 cc M20A-FXS (152 PS, torsi 187,3 Nm) dengan motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 205,9 Nm, sehingga total tenaga gabungannya mencapai 186 PS.

Di sisi lain, Innova Reborn tetap mengandalkan dua varian mesin:

  • Mesin diesel berkode 2GD-FTV 2.393 cc menghasilkan tenaga 149 PS pada 3.400 rpm dan torsi 342,2 Nm pada 1.200-2.800 rpm.
  • Mesin bensin berkode 1TR-FE 1.998 cc mampu menghasilkan tenaga 139 PS pada 5.600 rpm dan torsi 183,3 Nm pada 4.000 rpm.

Dengan spesifikasi tersebut, Innova Reborn tetap unggul dalam hal daya tahan dan performa di medan berat, sementara Innova Zenix menawarkan efisiensi serta teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan.

Dominasi Toyota Kijang Innova Berlanjut

Meski banyak model baru bermunculan, Toyota Kijang Innova tetap mempertahankan reputasinya sebagai MPV favorit di Indonesia. Kombinasi antara kenyamanan, ketangguhan, dan inovasi teknologi membuat model ini terus diminati oleh berbagai kalangan.

Dengan selisih penjualan yang tipis antara Innova Zenix dan Reborn, persaingan di segmen ini diprediksi masih akan terus berlangsung. Namun, dengan tren elektrifikasi yang semakin berkembang, bukan tidak mungkin Innova Zenix akan semakin unggul di masa depan.