Denza D9 Siap Menjadi Taksi Listrik Mewah, Bluebird Group Mulai Beri Bocoran

Denza, yang masih berada di bawah naungan BYD Auto Indonesia, semakin serius dalam memperluas bisnis kendaraan listriknya ke sektor komersial. Salah satu langkah strategisnya adalah menghadirkan Denza D9 sebagai taksi listrik premium. Menurut Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, perusahaannya telah lama menjalin kerja sama dengan berbagai mitra transportasi, termasuk penyedia layanan ride-hailing seperti Grab dan Gocar. Selain itu, BYD juga bermitra dengan PT Blue Bird Tbk., perusahaan taksi terbesar di Indonesia, dalam pengadaan armada listrik. Saat ini, Bluebird telah menggunakan beberapa puluh unit kendaraan listrik dari BYD, termasuk campuran antara BYD E6 dan Denza D9 untuk layanan premiumnya di bawah merek Goldenbird.

CEO Bluebird Group, Adrianto Djokosoetono, baru-baru ini mengunggah teaser armada baru Goldenbird di akun Instagram pribadinya. Meskipun tidak menampilkan wujud keseluruhan mobil, ciri khas desain samping, konfigurasi jok, serta tampilan dasbor mengindikasikan bahwa kendaraan tersebut adalah Denza D9. MPV listrik ini akan melengkapi jajaran kendaraan mewah Goldenbird yang sudah diisi oleh Toyota Alphard, Hyundai IONIQ 5, dan BMW iX. Bluebird Group juga sempat mengunggah video pendek yang memperlihatkan fitur canggih dari unit Denza D9, menandakan kesiapan mereka untuk segera mengoperasikan kendaraan ini.

Denza D9 dibangun di atas e-platform 3.0 dan menggunakan baterai Blade berkapasitas 103,36 kWh, memungkinkan jarak tempuh hingga 600 kilometer dalam satu kali pengisian. Mobil ini memiliki tenaga mencapai 308,4 dk dengan torsi 360 Nm dan mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 9,5 detik. Fitur pengisian cepat 166 kW memungkinkan tambahan daya tempuh hingga 150 kilometer hanya dalam 10 menit pengisian. Pada baris kedua, Denza D9 dilengkapi kursi captain seat dengan layar LCD untuk mengatur posisi kursi, suhu AC, serta pemanas dan pendingin kursi. Kemewahan semakin lengkap dengan kulkas 7,5 liter yang suhunya bisa diatur dari minus 6 hingga 50 derajat Celsius. Saat pertama kali diperkenalkan, Denza D9 dibanderol dengan harga Rp 950 juta, menjadikannya pilihan eksklusif bagi armada taksi listrik mewah di Indonesia.

Insinyur Inggris Ubah Motor Tua Yamaha R6 Menjadi Sepeda Penny-Farthing Tercepat di Dunia

Seorang insinyur asal Inggris, Greg Mitchell, berhasil menciptakan sebuah sepeda penny-farthing tercepat di dunia dengan memanfaatkan motor Yamaha R6 berusia 20 tahun dan baja bekas. Proyek yang membutuhkan hampir 750 jam pengerjaan ini dimulai dari sebuah mimpi, di mana Mitchell terinspirasi untuk mengubah sepeda ikonik tersebut menjadi kendaraan modern yang lebih cepat.

Penny-farthing, yang populer pada akhir abad ke-19, memiliki desain unik dengan roda depan besar dan roda belakang kecil. Meskipun hanya bertahan selama sekitar satu dekade sebelum digantikan sepeda modern, bentuknya tetap menarik perhatian banyak orang, termasuk Mitchell. Dalam sebuah wawancara dengan Motorcycle News pada 4 Februari 2025, Mitchell menceritakan bagaimana ide tersebut muncul ketika ia tertidur sambil menonton video YouTube. Setelah bangun, ia segera menulis ide tersebut dan menggunakan kecerdasan buatan untuk menggambar desain kasarnya.

Awalnya, Mitchell berniat membuat sepeda SuperFarthing ini dari aluminium, namun setelah menghitung biaya bahan mentah yang mencapai sekitar £4.000 (Rp81,7 juta), ia memilih untuk menggunakan baja bekas yang ada di halaman belakang rumahnya. Ia pun mulai mengerjakan roda depan raksasa seberat 165 kilogram yang terdiri dari 420 bagian yang diproses secara individual.

Setelah berjam-jam bekerja keras, Mitchell berhasil mengubah Yamaha R6 menjadi sepeda unik ini. Namun, saat uji coba pertama, kendaraan tersebut terbukti sangat tidak stabil dan berbahaya. Untuk menstabilkan sepeda, Mitchell menambahkan sepasang roda penyeimbang lateral yang sebelumnya dirancang untuk bisa ditarik secara hidrolik. Namun, karena potensi bahaya yang sangat besar, roda penyeimbang tetap dipasang permanen.

Meski sepeda ini belum sepenuhnya aman dan nyaman, Mitchell melakukan beberapa perbaikan, termasuk memperkuat rangka sepeda dan menambahkan sistem kemudi hidrolik untuk meningkatkan kontrol. Dengan modifikasi ini, ia optimis bahwa SuperFarthing bisa mencapai kecepatan sekitar 140 mph dalam kondisi yang tepat.

Namun, sayangnya sepeda ini tidak legal digunakan di jalan raya Inggris karena roda depan yang tidak dilengkapi dengan ban pneumatik. Meskipun demikian, Mitchell berharap bisa menguji sepeda unik ini di lintasan datar yang sempurna agar dapat menghindari penggunaan sistem kemudi hidrolik yang canggih.