Mobil Listrik Honda e:N1 Hadir, Berapa Biaya Sewanya?

PT Honda Prospect Motor (HPM) baru saja mengukir sejarah dengan meluncurkan mobil listrik pertamanya, Honda e:N1, di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Peluncuran ini bukan hanya menandai langkah Honda dalam dunia elektrifikasi, tetapi juga sebagai bukti komitmen mereka dalam menghadirkan pengalaman berkendara yang menyenangkan, sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia akan kendaraan ramah lingkungan yang efisien dan andal.

Honda e:N1 hadir dengan desain sporty yang khas, performa bertenaga, serta kemampuan menempuh jarak hingga 500 km berkat teknologi pengisian daya cepat. Meskipun berbasis pada kendaraan listrik, Honda tetap memastikan bahwa mobil ini mempertahankan filosofi “fun to drive” yang selama ini menjadi ciri khas mereka.

Honda Electrified Experience: Kemudahan Kepemilikan Kendaraan Listrik

Untuk memudahkan konsumen dalam memiliki kendaraan listrik, Honda memperkenalkan skema baru melalui Honda Electrified Experience Package. Program ini memberikan pilihan tanpa uang muka dengan biaya langganan tetap sekitar Rp 22 juta per bulan selama lima tahun, serta opsi kepemilikan di akhir masa berlangganan. Dengan skema ini, konsumen dapat menikmati berbagai fasilitas, termasuk perangkat pengisi daya rumah (home charger dan portable charger), perawatan berkala, asuransi kendaraan, serta pajak kendaraan—semua dirancang untuk memberikan pengalaman kepemilikan yang praktis dan tanpa khawatir.

“Kecepatan bukanlah satu-satunya hal yang kami kejar, tetapi membangun kepercayaan melalui pengalaman konsumen yang konsisten. Dengan peluncuran Honda e:N1, kami tidak hanya menghadirkan kendaraan listrik, tetapi juga ekosistem yang mendukung perjalanan menuju elektrifikasi yang lebih lengkap bagi konsumen Indonesia,” ujar Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM.

Honda e:N1 juga didukung oleh pilar Comprehensive After-Sales yang memastikan kenyamanan bagi setiap penggunanya. Konsumen mendapatkan garansi untuk komponen sistem EV dan baterai hingga 8 tahun/160.000 km, serta garansi untuk baterai 12V dan ban selama 180 hari/10.000 km. Tidak hanya itu, Honda juga memberikan layanan perawatan berkala gratis hingga 5 tahun/100.000 km, serta dukungan 24 jam Emergency Roadside & Towing Assistance.

Jaringan Infrastruktur Honda untuk Mendukung Kendaraan Listrik

Sebagai bagian dari komitmennya untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Honda juga mengembangkan infrastruktur pengisian daya dan layanan purna jual. Saat ini, Honda telah memiliki lebih dari 150 diler di seluruh Indonesia, dengan enam di antaranya sudah dilengkapi fasilitas BEV (Battery Electric Vehicle), termasuk charging station dan peralatan khusus untuk perbaikan kendaraan listrik.

Honda berencana untuk terus memperluas jaringan dealer dan fasilitas pengisian daya ini secara bertahap guna memenuhi kebutuhan pelanggan kendaraan listrik yang terus berkembang. Selain itu, Honda juga melaksanakan pelatihan khusus untuk teknisi kendaraan listrik, memastikan bahwa setiap konsumen dapat memperoleh layanan terbaik dan profesional di seluruh jaringan resmi Honda.

Dengan hadirnya Honda e:N1, Honda semakin menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan inovasi dalam dunia otomotif di Indonesia, sekaligus memperkenalkan ekosistem elektrifikasi yang lengkap demi kenyamanan dan kepuasan konsumen. Sebagai langkah awal, Honda akan terus memperluas lini elektrifikasinya dengan menghadirkan lebih banyak model kendaraan listrik dan hybrid (HEV) di masa depan, yang tentunya akan memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.

Aion V Resmi Meluncur di IIMS 2025, Harga Mulai Rp 449 Juta dengan Fitur Menarik!

Aion Indonesia memanfaatkan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 untuk secara resmi mengumumkan harga Aion V, yang sebelumnya telah diperkenalkan pada akhir tahun lalu. Mobil listrik ini tersedia dalam dua varian, yaitu Exclusive seharga Rp 449 juta dan Luxury dengan banderol Rp 489 juta.

CEO Aion Indonesia, Andry Ciu, menegaskan bahwa harga tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang mencari kendaraan listrik praktis dan fungsional. “Kami mendengar keinginan konsumen dan hari ini kami memperkenalkan dua varian Aion V, Exclusive dan Luxury,” ungkapnya di JIExpo Kemayoran, Kamis (13/2).

Sebagai nilai tambah, Aion V hadir dengan garansi seumur hidup serta jaminan 8 tahun atau 160 ribu kilometer. Selain itu, setiap pembeli akan mendapatkan free wall charger. Tak hanya itu, Andry juga mengumumkan adanya pembaruan pada unit yang akan dikirim ke konsumen, termasuk penambahan engine hood cover dan sistem door handle terbaru yang lebih praktis.

Produksi kendaraan ini akan segera dimulai di fasilitas perakitan National Assembler Cikampek pada Maret 2025 dengan kapasitas hingga 50 ribu unit per tahun.

Aion V merupakan SUV listrik lima penumpang dengan dimensi panjang 4.605 mm, lebar 1.854 mm, dan tinggi 1.686 mm, memberikan ruang kabin yang luas terutama di area belakang. Mobil ini dibekali baterai lithium iron phosphate berkapasitas 75,3 kWh yang menggunakan arsitektur magazine, menyuplai tenaga ke motor penggerak roda depan dengan output 201 dk dan torsi 240 Nm. Pengisian daya dari 30 persen ke 80 persen hanya membutuhkan 16 menit menggunakan DC fast charging.

Salah satu fitur unggulan dari Aion V adalah konsol boks multifungsi yang dapat digunakan sebagai pendingin, pembeku, hingga penghangat makanan dan minuman, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan dalam berkendara.

Subaru Forester 2025 Hadir dengan Hybrid Baru, Siap Tantang RAV4 dan CR-V di Australia

Subaru telah mengonfirmasi bahwa generasi terbaru Forester akan meluncur di Australia pada pertengahan 2025. SUV ini akan tersedia dalam varian mesin bensin serta teknologi “strong hybrid,” mengikuti debutnya di Amerika Serikat.

Forester 2025 akan menjadi model Subaru pertama di Australia yang menghadirkan kluster instrumen digital, meskipun hanya tersedia di varian tertentu. Namun, Subaru Australia masih belum memastikan apakah edisi off-road Wilderness akan masuk ke pasar mereka. Pihak Subaru Australia menyatakan bahwa mereka tetap tertarik dengan model tersebut dan terus berkomunikasi dengan Subaru Corporation untuk mempertimbangkan peluang ke depannya.

Di Amerika Serikat, Forester Hybrid 2025 telah diperkenalkan sebagai pesaing utama Toyota RAV4 Hybrid dan Honda CR-V Hybrid. Model ini diprediksi akan hadir di Australia dengan sistem hybrid 2,5 liter yang sebelumnya telah digunakan pada Crosstrek. Sistem ini menggantikan teknologi hybrid e-Boxer 2,0 liter yang digunakan pada model sebelumnya, yang dalam pengujian menunjukkan efisiensi bahan bakar yang kurang signifikan dibandingkan varian non-hybrid 2,5 liter.

Peluncuran resmi Subaru Forester generasi terbaru di Australia masih menunggu konfirmasi lebih lanjut, tetapi diperkirakan akan tiba di dealer sebelum akhir 2025. Subaru mengklaim bahwa sistem hybrid terbaru ini menawarkan efisiensi bahan bakar lebih baik, dengan peningkatan hingga 25 persen dalam kombinasi perjalanan kota dan jalan raya berdasarkan standar pengujian EPA AS. Di lingkungan perkotaan dengan kecepatan rendah, efisiensi bahkan meningkat hampir 30 persen.

Dalam hal konsumsi bahan bakar, Forester Hybrid terbaru mencatat angka 6,7 liter per 100 km atau setara dengan 35 mpg di AS, sedikit lebih tinggi dibandingkan Toyota RAV4 Hybrid AWD yang mencatat 6,0 liter per 100 km atau 39 mpg di standar pengujian berbeda. Untuk jangkauan perjalanan, Forester Hybrid diklaim mampu menempuh hingga 935 km dalam satu kali pengisian bahan bakar.

Mercedes-Benz Recall Ribuan EQB Listrik Akibat Risiko Kebakaran, Pembaruan Perangkat Lunak Jadi Solusi

Mercedes-Benz baru-baru ini mengumumkan kampanye penarikan kembali (recall) terhadap ribuan unit crossover listrik EQB akibat adanya potensi kebakaran yang berasal dari sistem internal baterai. Risiko ini dapat terjadi dalam berbagai kondisi, baik saat kendaraan sedang diparkir maupun dikendarai.

Dilaporkan oleh CarsCoop pada Minggu, recall ini mencakup sekitar 7.326 unit EQB yang terdampak, termasuk model EQB 250, EQB 300, dan EQB 350 yang diproduksi antara tahun 2022 hingga 2024. Mercedes-Benz telah menerima beberapa laporan mengenai insiden kebakaran sepanjang tahun 2023 dan 2024, sehingga mendorong mereka untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab utama dari masalah ini.

Hasil investigasi mengungkap bahwa permasalahan ini berkaitan dengan perangkat lunak manajemen baterai, yang dapat menyebabkan malfungsi sehingga meningkatkan risiko kebakaran. Meski demikian, perusahaan menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus serupa di Amerika Serikat.

Sebagai langkah penanganan, Mercedes-Benz akan memberikan pembaruan perangkat lunak melalui dealer resmi. Perusahaan juga mengimbau pemilik kendaraan yang terdampak untuk segera melakukan pemeriksaan di bengkel resmi guna memastikan keamanan kendaraan mereka. Selain itu, para pemilik disarankan untuk hanya mengisi daya baterai hingga 80 persen hingga pembaruan perangkat lunak selesai dilakukan.

Pemberitahuan resmi kepada pemilik kendaraan dijadwalkan akan dikirim pada April 2025. Mercedes-Benz memastikan bahwa masalah ini tidak terkait dengan recall sebelumnya yang melibatkan lebih dari 180 ribu kendaraan dari Ford, Stellantis, dan Volkswagen Group.

Baterai yang digunakan pada EQB ini diproduksi oleh Farasis Energy China. Kejadian ini menjadi pengingat bagi industri otomotif mengenai pentingnya pengawasan ketat terhadap komponen kendaraan listrik demi keselamatan pengguna.

Wuling Zhiguang EV: Mobil Listrik Mungil dengan Fitur Praktis dan Harga Terjangkau!

Wuling resmi meluncurkan kendaraan listrik mungil terbaru mereka, Zhiguang EV, di pasar otomotif China. Mobil yang sering disebut sebagai “Kei Car” ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp106 juta hingga Rp113 juta.

Zhiguang EV memiliki dimensi 3.685 x 1.530 x 1.750 mm dengan jarak sumbu roda 2.600 mm. Kendaraan ini dirancang untuk berbagai keperluan, baik sebagai mobil penumpang maupun kendaraan komersial, berkat desainnya yang serbaguna. Dengan konsep combi, mobil ini dilengkapi pintu geser belakang dan ruang bagasi luas yang dapat mencapai 1.117 liter jika kursi baris kedua dilipat.

Dari segi eksterior, Zhiguang EV memiliki tampilan khas mobil kei Jepang, tetapi ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan kei car pada umumnya. Pintu belakang dapat dibuka hingga 595 mm, sementara bagasi bisa terbuka hingga 90 derajat dengan tinggi 569 mm, mempermudah aktivitas bongkar muat barang.

Masuk ke dalam kabin, mobil ini mengusung desain sederhana dengan setir dua jari-jari tanpa tombol, panel instrumen kecil, kontrol AC manual, rem tangan, serta tuas persneling putar. Konfigurasi tempat duduknya adalah 2+2, dengan fleksibilitas tinggi berkat 20 lubang pemasangan berulir M6 untuk rak penyimpanan dan aksesori tambahan. Bagasi berkapasitas 527 liter dapat diperluas menjadi 1.117 liter dengan melipat kursi belakang.

Kepraktisan kendaraan ini semakin ditingkatkan dengan adanya rak bagasi di atap serta berbagai aksesori tambahan seperti meja lipat, tempat gelas, dan tempat ponsel yang bisa dipasang di dasbor.

Dari sisi performa, Zhiguang EV dibekali motor listrik berdaya 30 kW (40 hp) yang menggerakkan roda belakang. Motor ini ditenagai oleh baterai LFP berkapasitas 17,6 kWh, memberikan jangkauan hingga 201 km berdasarkan standar CLTC.

Dengan fitur praktis, dimensi kompak, dan harga yang kompetitif, Wuling Zhiguang EV menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang mencari mobil listrik kecil dengan fungsionalitas tinggi.

Hyundai Ioniq 9 Siap Mengaspal di Indonesia: SUV Listrik Premium dengan Jangkauan Panjang

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berencana menghadirkan mobil listrik terbaru mereka, Ioniq 9, ke pasar Indonesia dalam waktu dekat. President Director HMID, Ju Hun Lee, mengungkapkan bahwa Hyundai akan membawa Ioniq 9 dalam bentuk Completely Built Up (CBU) dari Korea Selatan tahun ini untuk diperkenalkan kepada konsumen Indonesia.

“Kami ingin memahami seberapa besar minat masyarakat terhadap model ini sebelum nantinya diproduksi secara lokal,” ujar Lee saat ditemui di Bandar Lampung pada Kamis.

SUV listrik berkonfigurasi tiga baris ini diketahui memiliki permintaan tinggi di pasar global, menyebabkan kapasitas produksi di Korea Selatan saat ini sudah penuh. Lee menambahkan bahwa meskipun volume unit CBU yang masuk ke Indonesia mungkin terbatas, Hyundai berencana untuk mempercepat produksi lokal guna memenuhi permintaan yang lebih besar.

Ioniq 9 mengusung baterai berkapasitas 110,3 kWh, memungkinkan varian penggerak roda belakang menempuh jarak hingga 532 km dalam satu kali pengisian daya. Terinspirasi dari desain kapal, SUV ini memiliki aerodinamika unggulan dengan koefisien hambatan udara 0,259—terbaik di kelasnya untuk SUV besar.

Kabin luas dengan konfigurasi enam atau tujuh kursi menawarkan kenyamanan premium, menjadikannya pilihan menarik bagi konsumen yang menginginkan SUV listrik mewah. Di pasar global, harga Ioniq 9 berkisar antara 67,15 juta won (sekitar Rp750 juta) hingga 79,41 juta won (sekitar Rp888 juta), belum termasuk subsidi pemerintah.

Hyundai menargetkan Ioniq 9 sebagai andalan baru mereka di segmen SUV listrik, mengombinasikan jangkauan berkendara yang panjang, desain futuristik, serta kenyamanan tinggi untuk menarik perhatian pasar domestik maupun global.

Volkswagen Siapkan Mobil Listrik Terjangkau, Siap Meluncur pada 2027!

Volkswagen akan segera mengungkap desain mobil listrik entry-level dengan harga mulai Rp300 jutaan pada Maret mendatang. Langkah ini sejalan dengan ambisi mereka untuk membuat mobilitas listrik lebih mudah diakses oleh semua kalangan.

Menurut CEO Volkswagen Passenger Cars, Thomas Schäfer, perusahaan berkomitmen penuh dalam menghadirkan kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau. Sebelum diperkenalkan ke publik, mobil tersebut telah dipresentasikan kepada para karyawan di pabrik Wolfsburg, Jerman. Model ini diperkirakan akan dibanderol mulai 20.000 euro (sekitar Rp339,2 juta), dengan peluncuran resmi dijadwalkan pada tahun 2027.

Mobil listrik ini dikembangkan oleh Brand Group Core, divisi di bawah Volkswagen Group yang berfokus pada kendaraan listrik berbasis platform MEB. Selain model entry-level ini, Volkswagen juga tengah mengembangkan ID.2all, yang akan dijual di bawah 25.000 euro (sekitar Rp424 juta) dan direncanakan meluncur pada 2026.

Sebagai bagian dari strategi elektrifikasi, pabrik Wolfsburg akan menjadi pusat produksi utama mobil listrik kompak Volkswagen. Selain itu, pabrik ini juga akan memproduksi generasi terbaru dari Golf dan T-Roc. Schäfer menegaskan bahwa Wolfsburg tidak hanya akan menjadi pusat pengembangan, tetapi juga akan memproduksi kendaraan-kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan.

Pada tahun lalu, Volkswagen mencatat penjualan sebanyak 383.100 unit kendaraan listrik murni, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam upaya mereka mempercepat transisi menuju elektrifikasi.

GAC-Toyota bZ3X SUV Listrik Tawarkan Tiga Pilihan Tipe dengan Fitur Canggih dan Jarak Tempuh Jauh

Perusahaan patungan GAC-Toyota segera meluncurkan SUV listrik bZ3X di pasar otomotif China, dengan tiga varian berbeda: 430 Air+, 520 Pro+, dan 620 Max. Dilaporkan oleh CarNewsChina, pemesanan untuk kendaraan ini sudah dimulai sejak Desember tahun lalu, dengan harga yang dimulai sekitar 200 ribu yuan (sekitar Rp449 juta).

Kendaraan kompak ini hadir dengan tujuh pilihan warna eksterior, termasuk putih, abu-abu, perak, hitam, merah muda, dan emas. GAC-Toyota bZ3X memiliki dimensi panjang 4600 mm, lebar 1875 mm, dan tinggi 1645 mm, serta jarak sumbu roda 2765 mm, menjadikannya pilihan SUV yang sangat menarik.

Salah satu keunggulan utama dari bZ3X adalah sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) Momenta 5.0, yang dilengkapi dengan chip NVIDIA DRIVE AGX Orin X dan didukung oleh 27 sensor, termasuk kamera definisi tinggi, radar ultrasonik, radar gelombang milimeter, dan lidar, untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Di bagian interior, SUV ini menawarkan tiga pilihan warna kabin: krem, hitam, dan oranye, serta berbagai fitur premium seperti dasbor berlapis, layar instrumen LCD 8,8 inci, dan layar kontrol sentral 14,6 inci. Selain itu, kendaraan ini dilengkapi dengan lampu ambient 32 warna, tujuh kantung udara, sistem audio Yamaha dengan 11 speaker, dan pengisian daya ponsel nirkabel.

GAC-Toyota bZ3X juga mengusung motor listrik TZ175XSAY501 dengan daya maksimum 150 kW (201 hp). Untuk penyimpanan energi, tersedia tiga kapasitas baterai lithium iron phosphate: 50,03 kWh, 58 kWh, dan 67,9 kWh, yang memberikan jarak tempuh CLTC masing-masing 430 km, 520 km, dan 610 km.

BYD Pecahkan Rekor! Penjualan Kendaraan Listrik Melonjak Drastis di Awal 2025

Produsen otomotif asal China, Build Your Dreams (BYD), mencatatkan pencapaian luar biasa pada Januari 2025 dengan total penjualan 300.538 unit kendaraan listrik. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 47,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut laporan CarNewsChina pada Minggu (2/2), BYD berhasil menjual 125.377 unit kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), meningkat 19,1 persen dari Januari 2024 untuk segmen kendaraan penumpang. Sementara itu, kendaraan plug-in hybrid (PHEV) mengalami lonjakan signifikan dengan total penjualan 171.069 unit, naik 78,7 persen dari tahun sebelumnya, mengukuhkan posisi BYD sebagai pemimpin di pasar otomotif China.

Di sektor kendaraan komersial, perusahaan yang berbasis di Shenzhen, Guangdong, ini berhasil menjual 4.092 unit. Sementara dari sisi produksi, BYD mencatatkan output sebanyak 327.864 unit kendaraan pada Januari 2025, meningkat 49,1 persen dari tahun lalu. Perusahaan juga memasang kapasitas baterai sebesar 15.511 GWh untuk kendaraan listriknya.

Tak hanya di pasar domestik, ekspor kendaraan BYD juga mencetak rekor baru dengan pengiriman sebanyak 66.336 unit, melonjak 83,3 persen dari tahun sebelumnya.

Penjualan dari lini kendaraan BYD yang meliputi Denza, Fang Cheng Bao, dan Yangwang juga menunjukkan performa positif. Merek premium Yangwang berhasil menjual 286 unit kendaraan, yang mencakup SUV U8 dengan fitur water floating dan supercar U9 yang memiliki teknologi dancing mode. Sementara itu, Fang Cheng Bao mencatatkan penjualan 6.219 unit, naik 19,5 persen dibandingkan tahun lalu. Denza, yang sebelumnya merupakan perusahaan patungan dengan Mercedes-Benz, membukukan penjualan 11.720 unit, meningkat 29,2 persen.

Dengan pencapaian ini, BYD terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri kendaraan listrik global.

Toyota Pertahankan Takhta Produsen Mobil Terlaris 2024, BYD Lampaui Honda, Nissan, dan Suzuki!

Toyota Motor Corp. berhasil mempertahankan posisinya sebagai produsen mobil dengan penjualan tertinggi di dunia untuk tahun kelima berturut-turut pada 2024. Meskipun mengalami penurunan sebesar 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, grup Toyota—yang mencakup Daihatsu Motor Co. dan Hino Motors Ltd.—tetap mencatat total penjualan global mencapai 10,82 juta unit.

Keberhasilan Toyota sebagian besar didukung oleh permintaan tinggi terhadap kendaraan hibrida. Di sisi lain, pesaing terdekatnya, Volkswagen AG dari Jerman, mencatat penjualan sebesar 9,03 juta unit, sementara Hyundai Motor Group dari Korea Selatan, termasuk Kia Corp., berhasil menjual sekitar 7,23 juta unit.

Sementara itu, produsen mobil listrik asal China, BYD Co., mencatat pertumbuhan signifikan dengan penjualan 4,27 juta unit, meningkat 41,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini membuat BYD berhasil melampaui Honda (3,81 juta unit), Nissan (3,35 juta unit), dan Suzuki (3,25 juta unit), menandai dominasinya di pasar kendaraan listrik dengan harga terjangkau.

Meskipun masih memimpin, Toyota menghadapi tantangan, termasuk skandal sertifikasi di Jepang yang menyebabkan penghentian produksi beberapa model dan berkontribusi pada penurunan 1,4 persen dalam penjualannya menjadi 10,16 juta unit. Di pasar domestik Jepang, penjualan anjlok 13,8 persen menjadi 1,44 juta unit.

Berdasarkan wilayah, Toyota mengalami pertumbuhan di Amerika Utara (naik 4,3 persen menjadi 2,73 juta unit) dan Eropa (naik 3,6 persen menjadi 1,17 juta unit), berkat tingginya permintaan untuk model seperti RAV4 dan C-HR. Sebaliknya, di China, Toyota mengalami penurunan 6,9 persen menjadi 1,78 juta unit akibat persaingan harga yang semakin ketat.

Keberhasilan Toyota dalam mempertahankan posisinya di pasar global tidak lepas dari lonjakan penjualan kendaraan hibrida, yang meningkat 21,1 persen menjadi 4,14 juta unit. Sementara itu, meskipun tren kendaraan listrik murni (EV) mulai meredup secara global, Toyota masih mencatat pertumbuhan 34,5 persen dalam penjualan EV, dengan total 139.892 unit terjual.

Di sisi produksi, grup Toyota mengalami penurunan 7,8 persen menjadi 10,62 juta unit, dengan produksi Toyota sendiri turun 5,1 persen menjadi 9,52 juta unit. Beberapa model populer seperti Yaris Cross terpaksa dihentikan produksinya akibat ketidakpatuhan terhadap standar pengujian kendaraan yang ditetapkan pemerintah.

Secara keseluruhan, delapan produsen mobil utama Jepang mencatat penurunan total penjualan global sebesar 1,1 persen menjadi 24,53 juta unit pada 2024, sementara produksi mereka turun 6,6 persen menjadi 24,10 juta unit.