Denza D9: MPV Listrik Premium dari BYD Resmi Meluncur di Indonesia

BYD Motor Indonesia resmi memperkenalkan Denza, sub-merek mobil listrik premium mereka, kepada pasar Indonesia. Debut Denza di Tanah Air ditandai dengan peluncuran MPV premium Denza D9, model yang telah menuai kesuksesan global.

General Manager BYD Asia-Pacific, Liu Xueliang, menjelaskan bahwa Denza merupakan hasil kolaborasi antara BYD dan Mercedes-Benz sejak 2010. Saat itu, BYD menyumbangkan teknologi terbarukan, sementara Mercedes-Benz memberikan pengalaman mereka dalam merancang kendaraan mewah. Hasilnya, lahirlah Denza, merek kendaraan energi baru (NEV) kelas premium yang menggabungkan inovasi dan kemewahan.

Pada 2021, BYD meningkatkan kepemilikannya menjadi 90%, dan pada 2024, Denza sepenuhnya berada di bawah kendali BYD dengan 100% saham. Salah satu model unggulan mereka, Denza D9, diluncurkan pada Mei 2022 dan telah terjual lebih dari 300.000 unit di pasar domestik China, menjadikannya MPV listrik terlaris di negara tersebut.

Kini, Denza D9 resmi hadir di Indonesia dengan harga on-the-road (OTR) Rp 950 juta. Mobil listrik 7-seater ini menawarkan berbagai keuntungan, termasuk garansi kendaraan selama 6 tahun atau 150.000 km, garansi baterai selama 8 tahun atau 160.000 km, serta gratis perawatan periodik selama 6 tahun atau 150.000 km.

Denza D9 mengusung desain mewah dan futuristik, dengan kabin yang luas dan fitur canggih. Pada area kokpit terdapat layar digital immersive berukuran 15,6 inci yang memudahkan pengemudi mengontrol berbagai fungsi kendaraan. Keistimewaan lain adalah refrigerator di baris kedua yang dapat digunakan untuk mendinginkan atau menghangatkan makanan dan minuman.

Nathan Sun, yang menjabat sebagai Operation Director BYD Motor Indonesia, mengungkapkan bahwa harga Denza D9 sudah mencakup insentif PPnBM DTP untuk mobil listrik impor dari pemerintah. Ia percaya bahwa Denza D9 akan diterima dengan antusias oleh konsumen Indonesia, khususnya mereka yang mencari mobil listrik kelas premium dengan teknologi terbaru dan fitur-fitur inovatif.

Proses pemesanan Denza D9 telah dibuka sebelum peluncuran resminya, dan pengiriman unit dipastikan mulai dilakukan paling lambat Maret 2024. Selain itu, Denza juga berencana memperluas jaringan penjualan dengan membuka dealer baru di beberapa lokasi, seperti Kelapa Gading, BSD, dan Pluit.

Kemenperin Jelaskan Alasan Pemberian Insentif untuk Mobil Hybrid: Dorongan bagi Industri Otomotif!

Kementerian Perindustrian menjelaskan bahwa pemberian insentif untuk kendaraan hybrid bertujuan untuk mendorong daya beli masyarakat terhadap produk otomotif. Sektor otomotif, sebagai salah satu pilar utama industri manufaktur, mengalami tekanan signifikan akibat penurunan daya beli sepanjang tahun ini. Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, mengungkapkan bahwa diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3% diharapkan mampu membuat harga mobil hybrid lebih terjangkau bagi konsumen. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 840 miliar agar kebijakan insentif ini dapat mulai diterapkan pada 1 Januari 2025.

“Insentif PPnBM ini dirancang sebagai stimulus untuk meningkatkan performa penjualan di sektor otomotif,” ujar Eko dalam konferensi di Jakarta Selatan, Rabu (18/12). Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid dari Januari hingga Oktober 2024 mencapai 47.955 unit, meningkat 16,25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 41.250 unit. Toyota tercatat sebagai merek dengan penjualan mobil hybrid tertinggi, mencapai 28.850 unit atau 60,16% dari total penjualan. Model CVT TSS 2.0 menjadi varian hybrid Toyota yang paling diminati dengan penjualan mencapai 8.457 unit selama periode tersebut.

Di sisi lain, total penjualan mobil secara keseluruhan menurun sebesar 15% secara tahunan, menjadi 710.406 unit dibandingkan 836.128 unit pada Januari-Oktober 2023. Menurut Eko, insentif PPnBM 3% ini telah dirancang secara cermat agar memberikan manfaat yang seimbang bagi pemerintah dan masyarakat. “Kami berupaya menjaga pertumbuhan industri otomotif tetap positif sekaligus membuat pasar kendaraan lebih menarik bagi konsumen,” tambahnya.

Selain insentif untuk mobil hybrid, pemerintah juga akan melanjutkan dukungan terhadap kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) pada tahun depan. Beberapa insentif yang diberikan mencakup pembebasan bea masuk impor BEV dalam bentuk utuh, Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), serta PPnBM Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa perluasan insentif ini akan mencakup tiga produsen kendaraan listrik, yaitu BYD, Citroen, dan Aion, yang telah berkomitmen membangun fasilitas produksi di Indonesia.

“Lanjutan kebijakan insentif ini memberikan sinyal positif kepada investor bahwa regulasi di Indonesia cukup kompetitif, termasuk dalam hal insentif dan dukungan stimulus,” jelas Agus dalam pernyataan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (16/12).