Kolaborasi Raksasa: Nissan, Honda, dan Mitsubishi Pertimbangkan Merger Demi Masa Depan Otomotif

Dua produsen otomotif besar Jepang, Nissan dan Honda, sedang mempertimbangkan peluang untuk merger guna memperkuat posisi mereka di industri otomotif global. Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Rabu (18/12/2024), kedua perusahaan mengungkapkan bahwa diskusi terkait penggabungan ini masih dalam tahap eksplorasi awal, tanpa menyebutkan batas waktu atau alasan utama di balik wacana tersebut.

Sejak Maret 2024, Nissan dan Honda telah memulai pembicaraan kerja sama, khususnya di sektor kendaraan listrik. Pada Agustus tahun yang sama, kedua perusahaan mengumumkan rencana kolaborasi dalam pengembangan teknologi baterai. Dalam pernyataan terbaru, mereka menegaskan bahwa segala perkembangan akan diumumkan kepada pemangku kepentingan pada waktu yang tepat.

Selain itu, Mitsubishi Motors dikonfirmasi sebagai pihak yang turut dilibatkan dalam diskusi ini, membuka peluang merger tiga arah. Namun, Mitsubishi belum memberikan tanggapan resmi terkait kemungkinan tersebut.

Salah satu alasan potensial di balik langkah ini adalah tantangan besar yang dihadapi oleh ketiga perusahaan di pasar otomotif China. Para konsumen di sana semakin beralih ke merek lokal yang menawarkan harga lebih kompetitif dan teknologi canggih, terutama di segmen kendaraan listrik.

Nissan sendiri sedang berjuang menghadapi kesulitan finansial. Pada periode Maret hingga September 2024, pendapatan operasionalnya anjlok hingga 90 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan cadangan dana yang diperkirakan hanya cukup untuk 12-14 bulan, Nissan menghadapi tekanan untuk segera mencari suntikan modal baru.

Honda, meskipun lebih besar lima kali lipat dari Nissan, juga tidak kebal terhadap tantangan. Target Honda untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan bebas emisi pada 2040 menghadapi hambatan besar, terutama jika dibandingkan dengan kemajuan pesat produsen kendaraan listrik asal China.