McLaren Automotive dikabarkan tengah menjajaki kemitraan strategis dengan produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, Nio, demi memperkuat pengembangan mobil sport bertenaga listrik. Langkah ini terjadi tak lama setelah CYVN Holdings, grup investasi asal Abu Dhabi, menyelesaikan akuisisi divisi otomotif McLaren dari Mumtalakat, dana kekayaan negara Bahrain. Dengan akuisisi ini, McLaren kini berada di bawah kendali pemain besar yang juga merupakan pemegang saham mayoritas di Nio, menyusul suntikan dana besar senilai 2,2 miliar dolar AS pada Desember 2023 setelah investasi awal sebesar 738,5 juta dolar AS pada Juli di tahun yang sama. Forseven, anak perusahaan dari CYVN, telah memperoleh lisensi global non-eksklusif untuk memanfaatkan informasi teknis, perangkat lunak, hingga kekayaan intelektual dari Nio, yang membuka peluang luas untuk transfer teknologi ke McLaren. Kemitraan ini memungkinkan pemanfaatan teknologi Nio tidak hanya untuk Forseven, tetapi juga berpotensi mengalir ke lini kendaraan McLaren ke depannya. Kesepakatan tersebut mencakup penggunaan teknologi dalam riset, pengembangan, produksi, distribusi hingga ekspor mobil yang dipasarkan dengan merek Forseven, yang bisa menjadi jembatan awal kolaborasi penuh antara Nio dan McLaren. Dalam kondisi McLaren yang sedang berjuang dari kerugian finansial selama lima tahun terakhir, aliansi ini dipandang sebagai langkah vital untuk menyelamatkan eksistensi mereka sekaligus merespons tekanan industri otomotif global untuk segera beralih ke elektrifikasi kendaraan.