Kemenperin Jelaskan Alasan Pemberian Insentif untuk Mobil Hybrid: Dorongan bagi Industri Otomotif!

Kementerian Perindustrian menjelaskan bahwa pemberian insentif untuk kendaraan hybrid bertujuan untuk mendorong daya beli masyarakat terhadap produk otomotif. Sektor otomotif, sebagai salah satu pilar utama industri manufaktur, mengalami tekanan signifikan akibat penurunan daya beli sepanjang tahun ini. Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, mengungkapkan bahwa diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3% diharapkan mampu membuat harga mobil hybrid lebih terjangkau bagi konsumen. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 840 miliar agar kebijakan insentif ini dapat mulai diterapkan pada 1 Januari 2025.

“Insentif PPnBM ini dirancang sebagai stimulus untuk meningkatkan performa penjualan di sektor otomotif,” ujar Eko dalam konferensi di Jakarta Selatan, Rabu (18/12). Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid dari Januari hingga Oktober 2024 mencapai 47.955 unit, meningkat 16,25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 41.250 unit. Toyota tercatat sebagai merek dengan penjualan mobil hybrid tertinggi, mencapai 28.850 unit atau 60,16% dari total penjualan. Model CVT TSS 2.0 menjadi varian hybrid Toyota yang paling diminati dengan penjualan mencapai 8.457 unit selama periode tersebut.

Di sisi lain, total penjualan mobil secara keseluruhan menurun sebesar 15% secara tahunan, menjadi 710.406 unit dibandingkan 836.128 unit pada Januari-Oktober 2023. Menurut Eko, insentif PPnBM 3% ini telah dirancang secara cermat agar memberikan manfaat yang seimbang bagi pemerintah dan masyarakat. “Kami berupaya menjaga pertumbuhan industri otomotif tetap positif sekaligus membuat pasar kendaraan lebih menarik bagi konsumen,” tambahnya.

Selain insentif untuk mobil hybrid, pemerintah juga akan melanjutkan dukungan terhadap kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) pada tahun depan. Beberapa insentif yang diberikan mencakup pembebasan bea masuk impor BEV dalam bentuk utuh, Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), serta PPnBM Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa perluasan insentif ini akan mencakup tiga produsen kendaraan listrik, yaitu BYD, Citroen, dan Aion, yang telah berkomitmen membangun fasilitas produksi di Indonesia.

“Lanjutan kebijakan insentif ini memberikan sinyal positif kepada investor bahwa regulasi di Indonesia cukup kompetitif, termasuk dalam hal insentif dan dukungan stimulus,” jelas Agus dalam pernyataan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (16/12).

DPR Dorong Pemerintah Dukung Pindad Menjadi Pemain Utama Industri Otomotif Nasional

Komisi VI DPR RI mendorong pemerintah untuk mendukung PT Pindad (Persero) dalam pengembangan kendaraan listrik roda empat, agar perusahaan BUMN ini bisa menjadi pemimpin di industri otomotif nasional, terutama pada segmen electric vehicle (EV).

Menurut anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, Pindad memiliki potensi besar untuk mendukung percepatan hilirisasi industri nasional menuju era kendaraan listrik. “BUMN telah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tesla dan BMW. Kita tahu, dunia otomotif saat ini tengah beralih ke kendaraan listrik,” kata Kawendra.

Kawendra juga menyampaikan harapannya agar Pindad bisa mengambil posisi penting dalam pasar EV nasional melalui pengembangan Morino EV sebagai produk unggulan otomotif Indonesia. “Sebuah kesempatan untuk kita menjadikan Morino EV untuk produk nasinonal yang bisa bersaing di penjualan kendaran listrik.

Selain sektor otomotif, Kawendra juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan, mengingat peran BUMN dalam menjaga pasokan pangan yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya transformasi digital dan tata kelola perusahaan yang baik di bawah kepemimpinan Kementerian BUMN.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para anggota Kabinet Merah Putih, mulai dari menteri, wakil menteri, hingga kepala badan, untuk menggunakan kendaraan dinas Pindad Maung. Perintah ini dikonfirmasi oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, meskipun ia belum bisa memastikan kapan rencana ini akan direalisasikan.

“Pak Prabowo memberikan arahan saat retret di Akademi Militer, agar seluruh menteri, wakil menteri, dan kepala badan menggunakan mobil dinas Pindad Maung,” jelas Hasan, Senin (28/10/2024).

Di tengah perbincangan mengenai Pindad Maung sebagai kendaraan dinas, PT Pindad mengejutkan publik dengan menampilkan konsep mobil listrik Morino EV di situs resminya. Walaupun belum ada pernyataan resmi, Morino EV diketahui merupakan kendaraan taktis ringan berbahan bakar listrik yang dirancang untuk mendukung operasi dengan mobilitas tinggi.

Dengan dukungan dari pemerintah dan kolaborasi dengan mitra global, Pindad berpotensi menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik nasional, membuka peluang besar bagi Morino EV untuk bersaing di pasar otomotif Indonesia.