Dari Indonesia ke Dunia! Ini Mobil Lokal yang Paling Diminati

Industri otomotif Indonesia semakin menunjukkan dominasinya di pasar internasional. Mobil buatan dalam negeri semakin diminati di berbagai negara, dengan jumlah ekspor yang terus meningkat. Beragam merek ternama seperti Toyota, Daihatsu, dan Mitsubishi masih menduduki peringkat teratas sebagai mobil yang paling banyak dikirim ke luar negeri.

Lantas, seberapa besar angka ekspor mobil Indonesia pada awal 2025? Model apa saja yang paling banyak dicari di pasar global? Berikut data lengkapnya.

Ekspor Mobil Indonesia di Awal 2025 Alami Peningkatan

Berdasarkan laporan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah ekspor mobil utuh (Completely Built Up/CBU) dari Indonesia pada Januari 2025 mencapai 33.971 unit. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan Januari 2024, di mana jumlah ekspornya tercatat 29.505 unit.

Namun, jika melihat data sepanjang 2024, industri otomotif Indonesia mencatat ekspor sebanyak 472.194 unit CBU, yang mengalami sedikit penurunan sebesar 6,5 persen dibandingkan 2023, di mana ekspornya mencapai 505.134 unit.

Selain mengekspor mobil dalam bentuk utuh, Indonesia juga mengirim kendaraan dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD) dan suku cadang atau komponen kendaraan. Sepanjang 2024, ekspor CKD tercatat 46.311 unit, mengalami penurunan 29,6 persen dibandingkan 2023, yang mencapai 65.781 unit. Sementara itu, jumlah ekspor komponen kendaraan mencapai 153.075.695 unit sepanjang 2024.

Daftar Mobil Indonesia yang Paling Banyak Diekspor

Pada awal 2025, sebanyak 9 merek mobil buatan Indonesia telah dikirim ke berbagai negara. Berikut daftar merek dan model mobil yang paling banyak diekspor pada Januari 2025:

1. Toyota – 10.365 unit

Sebagai salah satu produsen terbesar di Indonesia, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengekspor berbagai model populer, di antaranya:
Toyota Avanza
Toyota Veloz
Toyota Fortuner
Toyota Innova Zenix
Toyota Yaris Cross

2. Daihatsu – 9.412 unit

Daihatsu tidak hanya mengekspor mobil dengan mereknya sendiri, tetapi juga memproduksi kendaraan untuk Toyota dan Mazda. Model yang dikirim ke luar negeri meliputi:
Daihatsu Gran Max (minibus & pikap)
Mazda Bongo
Toyota Town Ace & Lite Ace
Toyota Rush & Raize
Toyota Wigo

3. Mitsubishi – 6.868 unit

Mitsubishi Indonesia menjadi pemasok utama untuk pasar Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Beberapa model yang diekspor antara lain:
Mitsubishi Xpander
Mitsubishi Xforce
Mitsubishi Pajero Sport
Nissan Livina (diproduksi di Indonesia oleh Mitsubishi)

4. Hyundai – 2.948 unit

Sebagai produsen asal Korea Selatan yang memiliki pabrik di Indonesia, Hyundai mengekspor dua model unggulannya:
Hyundai Creta
Hyundai Stargazer

5. Suzuki – 1.830 unit

Suzuki Indonesia mengirim mobil ke berbagai negara, seperti Arab Saudi, Qatar, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Tahiti, dan Barbados. Model yang diekspor meliputi:
Suzuki Ertiga
Suzuki Carry
Suzuki APV
Suzuki XL-7

6. Honda – 1.706 unit

Honda Indonesia memenuhi permintaan ekspor dari berbagai negara, termasuk Filipina, Thailand, Meksiko, Vietnam, dan Brunei Darussalam. Model ekspor utamanya:
Honda Brio
Honda BR-V

7. Isuzu – 440 unit

Isuzu Indonesia fokus pada ekspor kendaraan komersial, khususnya Isuzu Traga, yang dikirim ke beberapa negara di Amerika Selatan dan Asia.

8. Chery – 281 unit

Chery Indonesia mulai memproduksi mobil sejak 2022 melalui kerja sama dengan Handal Indonesia Motor. Sejak November 2024, Chery resmi mengekspor Omoda 5 setir kiri ke Vietnam.

9. Wuling – 41 unit

Wuling Indonesia mengirim beberapa model kendaraan listrik dan konvensional ke pasar luar negeri, seperti:
Wuling Air ev
Wuling BinguoEV
Wuling Formo Max
Wuling Confero
Wuling Formo
Wuling Cortez
Wuling Alvez

Toyota, Daihatsu, dan Mitsubishi Masih Dominan di Pasar Ekspor

Dari data yang ada, Toyota, Daihatsu, dan Mitsubishi tetap menjadi tiga merek dengan angka ekspor tertinggi. Ketiga pabrikan ini memiliki pangsa pasar yang luas di berbagai negara, terutama di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.

Dengan permintaan mobil buatan Indonesia yang terus meningkat, diharapkan ekspor kendaraan dari Indonesia akan terus tumbuh dan semakin memperkuat posisi industri otomotif nasional di kancah internasional.

Peluang Baru Toyota Indonesia: Efek Positif Insentif Pajak Vietnam pada Ekspor Mobil

Penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk berbagai barang di Vietnam, termasuk mobil, memberikan dampak positif bagi Toyota Indonesia. Kebijakan tersebut mendorong peningkatan ekspor mobil rakitan Toyota dari Indonesia ke Vietnam.

Bob Azam, Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengungkapkan bahwa volume ekspor mobil Indonesia secara keseluruhan pada periode Januari-November 2024 relatif stagnan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Namun, ekspor mobil Toyota buatan Indonesia justru tumbuh sekitar 20 persen secara tahunan. Bob menilai kebijakan insentif PPN dari pemerintah Vietnam menjadi salah satu faktor kunci peningkatan ini.

Sejak 1 Juli 2023, pemerintah Vietnam menurunkan PPN dari 10 persen menjadi 8 persen untuk merangsang konsumsi domestik dan daya beli masyarakat. Insentif ini diperpanjang hingga akhir 2024, yang berkontribusi pada naiknya ekspor mobil dari Indonesia ke negara tersebut.

Berdasarkan data Gaikindo, total ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) dari Indonesia pada 11 bulan pertama tahun 2024 mencapai 428.597 unit, turun 8,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 468.685 unit. Namun, ekspor CBU Toyota berhasil menyumbang sekitar 250 ribu unit dalam periode tersebut, termasuk 16 ribu unit kendaraan elektrifikasi seperti Toyota Kijang Innova Zenix hybrid dan Toyota Yaris Cross hybrid.

Menurut Nandi Julyanto, President Director TMMIN, mobil-mobil Toyota yang diekspor dari Indonesia tersebar ke sekitar 80 negara, termasuk wilayah Asia Tenggara, Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Untuk meningkatkan volume ekspor dan memperluas negara tujuan, Toyota melakukan promosi melalui berbagai pameran internasional dan bekerja sama dengan kedutaan besar Indonesia di berbagai negara.

Contohnya, Toyota memanfaatkan pameran dagang di Peru pada September 2024 untuk memperkenalkan produknya. Selain itu, Toyota juga berkolaborasi dengan kementerian terkait untuk membuka peluang perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan negara-negara seperti Meksiko. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing biaya ekspor produk Toyota.

Nandi berharap inisiatif ini dapat mendorong pertumbuhan ekspor Toyota dari Indonesia ke lebih banyak negara dan dengan volume yang lebih besar di masa mendatang.