Sensasi Petualangan Kota dalam Balutan Gaya Sporty, Ini Dia Next Gen Ford Everest Sport

Ford RMA Indonesia resmi menghadirkan varian terbaru dari jajaran SUV-nya, yakni Next Gen Ford Everest Sport dengan tema “Smart Urban Adventure”. Dibanderol mulai dari Rp799 juta (OTR Jakarta), kendaraan ini dirancang sebagai perpaduan antara tampilan sporty dengan kemampuan menjelajah khas SUV keluarga. Country Manager RMA Indonesia, Toto Suharto, menjelaskan bahwa mobil ini mewakili semangat petualangan Ford yang telah diwariskan selama lebih dari 100 tahun.

Mengandalkan mesin diesel 2.0L Turbo dengan konfigurasi 4×2 dan transmisi otomatis 6 percepatan, Everest Sport ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 170 PS dan torsi 405 Nm. Pengemudi juga dapat memilih antara empat mode berkendara, yakni normal, eco, tow/haul, dan slippery, yang membuatnya fleksibel untuk kondisi jalanan perkotaan maupun medan menantang. Ground clearance setinggi 200 mm serta kemampuan water wading hingga 800 mm memungkinkan SUV ini menaklukkan genangan atau jalanan berbatu tanpa kesulitan.

Dari sisi keselamatan, mobil ini dilengkapi tujuh airbag yang mencakup pengemudi, penumpang depan, tirai samping, hingga airbag lutut. Sistem seperti Electronic Stability Control dan Traction Control System hadir untuk menjaga kestabilan kendaraan, sementara Hill Launch Assist mencegah mobil mundur saat mulai menanjak.

Kenyamanan juga menjadi prioritas, dengan kabin lega berisi tujuh kursi berlapis kulit dan fitur pengatur elektrik delapan arah untuk pengemudi serta penumpang depan. Fitur hiburan didukung sistem Ford SYNC 4A, layar sentuh 10 inci, delapan speaker, konektivitas Apple CarPlay dan Android Auto, wireless charger, serta empat port USB. Desain eksterior tampil menawan berkat aksen hitam pada berbagai detail, lampu LED C-Clamp, serta velg alloy 20 inci yang menambah kesan modern dan tangguh. Tersedia dalam enam pilihan warna, Next Gen Ford Everest Sport kini dapat ditemui di seluruh dealer resmi Ford di Indonesia.

Honda BR-V vs Mitsubishi Xpander Cross: Duel Crossover Keluarga Serba Bisa

Dalam kategori mobil crossover MPV, Honda BR-V dan Mitsubishi Xpander Cross menjadi dua nama yang sering dibandingkan oleh pecinta otomotif, terutama mereka yang membutuhkan kendaraan serbaguna untuk kebutuhan keluarga. Kedua mobil ini hadir dengan desain tangguh dan fitur lengkap yang mendukung gaya hidup aktif, namun masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.

Dari sisi dimensi, Xpander Cross tampil lebih bongsor dengan panjang 4.595 mm dan ground clearance 225 mm, menjadikannya pilihan ideal untuk melewati medan tidak rata dengan lebih nyaman. Sebaliknya, Honda BR-V yang lebih ramping dengan panjang 4.453 mm dan ground clearance 220 mm tetap kompetitif, terutama untuk penggunaan di perkotaan dan jalanan ringan. Jika menimbang performa mesin, BR-V unggul dengan tenaga 119 HP dari mesin 1.5L DOHC i-VTEC, sementara Xpander Cross menghasilkan 104 HP melalui mesin 1.5L MIVEC yang dikenal halus dan cocok untuk perjalanan luar kota.

Urusan fitur keselamatan, BR-V menonjol lewat teknologi Honda Sensing yang mencakup Collision Mitigation Braking dan Adaptive Cruise Control. Xpander Cross pun tak kalah dengan perlindungan seperti Active Stability Control dan Emergency Stop Signal. Interior kedua mobil juga menawarkan keunggulan masing-masing. Xpander Cross terasa lebih lega dan dilengkapi fitur seperti wireless charger dan kamera 360 derajat. Di sisi lain, BR-V memikat dengan kabin ergonomis yang stylish dan fitur AC otomatis.

Soal harga, BR-V dibanderol mulai dari Rp 292,9 juta hingga Rp 363,4 juta, sementara Xpander Cross berkisar dari Rp 327,25 juta sampai Rp 353,15 juta. Dengan performa dan fitur yang bersaing, pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan gaya hidup. BR-V cocok bagi yang mengutamakan keamanan dan tenaga, sementara Xpander Cross lebih ideal untuk keluarga yang gemar berpetualang.

Cacat Produksi, 117 Ribu Lebih Kendaraan di Korea Selatan Ditarik dari Peredaran

Kementerian Perhubungan Korea Selatan melaporkan bahwa lima perusahaan otomotif, yakni Volvo Car Korea, Mercedes-Benz Korea, Man Truck & Bus Korea, Jaguar Land Rover Korea, dan Nissan Korea, akan menarik lebih dari 117.000 unit kendaraan secara sukarela karena ditemukan berbagai cacat produksi. Total kendaraan yang ditarik mencapai 117.925 unit dari 49 model berbeda yang telah beredar di pasar Korea Selatan.

Volvo menjadi merek dengan jumlah penarikan terbanyak, yakni 95.573 unit dari delapan model, termasuk XC60. Masalah yang ditemukan adalah gangguan pada perangkat lunak perekam data kendaraan, yang dapat menyebabkan informasi terkait perjalanan tidak terekam secara akurat. Sementara itu, Mercedes-Benz menarik 17.285 unit dari sembilan model seperti S580 4MATIC karena ketahanan selang rem yang tidak memenuhi standar keamanan.

Man Truck & Bus Korea menarik 1.515 unit dari 24 model akibat kerusakan pada sistem kontrol pusat kendaraan. Jaguar Land Rover Korea juga mengambil langkah perbaikan terhadap 1.401 unit dari empat model, termasuk New Range Rover P530 LWB, karena potensi kelembapan yang masuk ke kamera belakang dan bisa mengganggu pandangan pengemudi. Nissan Korea pun ikut menarik 591 unit Pathfinder karena kerusakan pada komponen kap mesin yang berisiko terbuka saat kendaraan sedang berjalan.

Penarikan ini menjadi langkah preventif untuk menjaga keselamatan pengendara dan menunjukkan tanggung jawab produsen dalam memastikan kualitas kendaraan yang dipasarkan.

Tang L: SUV Mewah BYD dengan Fitur Drone dan Tenaga Listrik Dahsyat

BYD, produsen otomotif asal Tiongkok, resmi meluncurkan Tang L, SUV premium terbaru dalam seri Dynasty yang hadir dengan pilihan tenaga listrik murni dan hybrid. Mobil ini dijual dalam enam varian, dengan rentang harga antara Rp534 juta hingga Rp674 juta. Tang L mengusung desain futuristik dengan bagian depan tertutup, menandakan identitas kendaraan listrik masa depan. Mobil ini dibangun di atas platform Super e-Platform BYD, dengan dimensi 5040 x 1996 x 1760 mm dan jarak sumbu roda 2.950 mm, menjadikannya SUV menengah hingga besar yang tersedia dalam konfigurasi enam atau tujuh tempat duduk.

Interior Tang L menampilkan kokpit melingkar dengan nuansa dua warna dan aksen metalik abu-abu matte. Dilengkapi kluster digital dan layar sentuh tengah 15,6 inci serta AR-HUD opsional, tampilannya terasa modern dan mewah. Salah satu keunikan Tang L adalah sistem drone terintegrasi yang dapat digunakan hanya dengan satu tombol, menawarkan jangkauan terbang hingga 2 kilometer. Model ini juga sudah mendukung sistem bantuan pengemudi DiPilot 300 dan sistem kokpit pintar DiLink 150.

Versi listrik murninya hadir dalam konfigurasi motor tunggal dan ganda, dengan tenaga maksimal hingga 1.100 hp dan akselerasi 0-100 km/jam dalam 3,9 detik. Semua varian dilengkapi baterai 100,53 kWh dengan jarak tempuh hingga 670 km. Fitur pengisian cepat memungkinkan jarak 400 km hanya dalam 5 menit pengisian. Sementara versi hybrid menggunakan teknologi DM-P terbaru, menggabungkan mesin bensin efisien dan dua motor listrik dengan akselerasi 4,3 detik dan konsumsi bahan bakar hemat.

iShowSpeed Terpukau oleh Mobil Listrik Cina yang Bisa “Menari” dan Melompat

YouTuber asal Amerika Serikat, iShowSpeed, dibuat takjub saat melakukan tur ke China dan Mongolia. Dalam kunjungannya, ia melihat langsung kecanggihan teknologi otomotif buatan China, khususnya mobil listrik BYD Yangwang U9 yang membuatnya benar-benar terkejut. Mobil ini bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi menghadirkan pengalaman futuristik yang membuat iShowSpeed terperangah.

Salah satu momen yang paling membuatnya kagum adalah ketika mobil tersebut memamerkan kemampuan parkir otomatisnya. Ia melihat sendiri bagaimana mobil itu bisa berputar dan memarkirkan dirinya tanpa bantuan manusia. Kekagumannya makin memuncak saat mobil silver itu memperlihatkan fitur unik lainnya, yakni gerakan naik turun seperti sedang melompat. Reaksinya spontan dan penuh kekaguman, “Oh, sial! Ini tidak mungkin! Kenapa mobilnya bisa bergerak sendiri, sih?” ucapnya.

Mobil Yangwang U9 memang dilengkapi dengan teknologi canggih. Menggunakan platform e4 dan sistem suspensi Disus X dari BYD, kendaraan ini mampu melaju dengan tiga roda, melakukan lompatan, hingga bergerak seolah sedang menari. Dari segi performa, mobil ini juga luar biasa, dengan empat motor elektrik yang menghasilkan 1.287 hp dan torsi mencapai 1.680 Nm. Akselerasinya dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 2 detik, ditunjang baterai 80 kWh yang dapat menempuh jarak hingga 465 km. Menariknya, pengisian daya dari 30% ke 80% hanya butuh waktu 10 menit dengan sistem pengecasan 500 kW.

Toyota Bangkit! Rencana Ambisius Mobil Listrik Global Dimulai dari Hilux hingga C-HR+

Toyota, yang telah lebih dulu memelopori elektrifikasi kendaraan melalui peluncuran Prius di akhir 1990-an, kini kembali menggeliat dalam pasar mobil listrik. Meski sempat tertinggal ketika pesaing seperti Tesla dan BYD melesat dengan penjualan jutaan unit mobil listrik per tahun, Toyota kini bersiap melakukan gebrakan besar. Berdasarkan laporan Carscoops pada Selasa (8/4), produsen mobil asal Jepang ini menyiapkan ekspansi masif dengan target menghadirkan 15 model EV, termasuk dari lini Lexus, pada tahun 2027. Ambisi Toyota termasuk meningkatkan produksi menjadi 1 juta unit EV per tahun, lonjakan besar dibandingkan kapasitas produksi tahun 2024. Tak hanya mengandalkan Jepang dan China, Toyota akan memperluas produksinya ke Amerika Serikat, Thailand, dan Argentina. Salah satu langkah awal yang signifikan adalah peluncuran Hilux versi listrik di Thailand mulai Oktober, yang juga akan diproduksi di Argentina. C-HR+ EV menjadi model penting berikutnya, yang akan mulai dirakit di pabrik Takaoka, Jepang, September ini. Mobil ini diposisikan di bawah bZ4X dan akan tersedia dalam dua pilihan baterai: 57,7 kWh dan 77 kWh. Pemasarannya mencakup Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada mulai tahun depan. Toyota juga akan memproduksi mobil listrik tiga baris di Kentucky dan Indiana, siap menantang Kia EV9 dan Hyundai Ioniq 9. Selain itu, kemitraan strategis dengan Subaru akan terus berlanjut, dengan proyek kolaboratif berikutnya mulai diproduksi Februari mendatang. Transformasi ini menunjukkan keseriusan Toyota untuk kembali memimpin di era kendaraan listrik.

Toyota Corolla Cross 2027: Transformasi Elegan SUV Kompak Masa Depan

Toyota tengah mempersiapkan kelahiran kembali dari salah satu SUV kompak andalannya, Corolla Cross, yang dijadwalkan hadir pada tahun 2027. Model terbaru ini akan membawa penyegaran besar dalam desain maupun teknologi. Berdasarkan render digital karya Theophilus Chin yang dilansir oleh Carscoops pada Selasa, 8 April 2025, Corolla Cross generasi terbaru akan tampil dengan gaya desain masa kini. Bagian wajah mengadopsi tampilan ‘hammerhead’ yang khas, mengombinasikan lampu LED yang lebih ramping serta gril yang terlihat minimalis, menciptakan kesan modern dan futuristik, mirip dengan tampilan Urban Cruiser EV.

Tampaknya, meski belum ada unit uji coba yang tertangkap kamera di jalan, gambaran visual tersebut memperlihatkan sosok Corolla Cross dengan lekuk samping dan belakang yang lebih tajam dan tegas. Garis bodi terlihat lebih atletis, memberikan proporsi yang lebih dinamis. Bagian buritan kemungkinan tetap mengusung desain kotak agar tetap menawarkan kapasitas bagasi yang lega, meniru pendekatan desain pada model C-HR terbaru.

Di balik kap, SUV ini diyakini akan tetap mengandalkan platform TNGA-C, yang sudah terbukti tangguh pada model seperti C-HR, Corolla, dan Prius. Platform ini mendukung peningkatan efisiensi dan performa. Toyota juga diperkirakan menghadirkan opsi mesin baru, mulai dari varian 1.5 liter hybrid, plug-in hybrid (PHEV), hingga versi turbocharged, untuk menjangkau berbagai pasar. Interiornya pun diprediksi akan mengalami revolusi, dengan kokpit digital canggih, layar infotainment lebih besar, serta teknologi konektivitas terkini. Tak ketinggalan, fitur keselamatan aktif dan sistem bantuan pengemudi kemungkinan besar akan menjadi standar pada model ini.

Xiaomi Pamerkan Atap Panoramik Ungu SUV YU7 yang Canggih dan Tahan Panas

Xiaomi kembali mencuri perhatian dengan bocoran gambar pertama dari atap SUV YU7 yang akan datang. Salah satu hal yang langsung mencuri sorotan adalah atap panoramik variabel yang menampilkan rona ungu khas dan tampak futuristik. Meskipun detail spesifikasi kendaraan ini belum diungkapkan secara lengkap, SUV terbaru Xiaomi ini diyakini akan mengadopsi teknologi pelindung panas unggulan yang telah digunakan pada sedan SU7. Berdasarkan laporan dari Carnewschina pada Senin (7/4), sedan SU7 saat ini memiliki luas kaca mencapai 5,35 meter persegi, memberikan pandangan panorama yang luas sambil melindungi kabin dari panas ekstrem. Teknologi kaca canggih yang digunakan mampu menghalau 99,9 persen sinar ultraviolet dan 99,1 persen radiasi inframerah, berkat penggunaan lapisan perak ganda. Bahkan kaca depannya yang menggunakan tiga lapisan perak juga mampu menangkal hingga 97,6 persen radiasi inframerah. Dalam pengujian internal, suhu kabin SU7 hanya mencapai 59,5°C setelah terpapar panas 38°C selama 1,5 jam, lebih rendah 12°C dibandingkan Tesla Model 3 yang mencapai 71,5°C. Lapisan kaca yang digunakan terdiri dari kombinasi kaca bening, membran isolator panas, dan lapisan Low-e yang menghasilkan Total Solar Transmittance (TTS) sebesar hanya 12,3 persen. Xiaomi bahkan menyarankan bahwa pemilik tak perlu menambahkan kaca film lagi karena perlindungan UV dan IR telah diterapkan secara menyeluruh. SUV YU7 sendiri diperkirakan akan resmi diluncurkan pada Juni atau Juli 2025, dan atap canggihnya tampaknya akan menjadi fitur unggulan yang menyatukan estetika dan fungsionalitas.

Suzuki Ertiga Hybrid: Jawaban Cerdas untuk Hemat BBM di Tengah Kenaikan Harga

Dalam kondisi harga bahan bakar yang terus melonjak, memilih kendaraan yang hemat konsumsi menjadi pertimbangan utama. Suzuki Ertiga Hybrid muncul sebagai solusi pintar dengan mengusung teknologi ramah lingkungan yang mampu memberikan efisiensi bahan bakar optimal dalam berbagai situasi. Mobil ini dibekali sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), yang memungkinkan mesin berhenti saat idle dan beralih ke tenaga baterai. Sistem ini sangat efektif, terutama saat melaju di jalan bebas hambatan karena baterai dapat terisi penuh secara otomatis, membantu mengurangi beban mesin.

Dalam pengujian di kondisi jalan yang lancar, konsumsi bahan bakar Suzuki Ertiga Hybrid bisa mencapai 20 km per liter, dan saat menghadapi kemacetan hanya sedikit turun menjadi 19,4 km per liter. Angka ini menunjukkan betapa stabil dan efisiennya sistem hybrid yang diterapkan. Dengan satu tangki bahan bakar, jarak tempuhnya bisa mencapai 570 km, menjadikannya sangat cocok untuk perjalanan jauh seperti mudik atau perjalanan bisnis antarkota. Selain itu, panel indikator bahan bakar dan suhu mesin yang masih mengandalkan jarum analog tetap menunjukkan tingkat akurasi tinggi meskipun telah menempuh jarak ratusan kilometer.

Efisiensi Ertiga Hybrid juga terasa nyata di tengah kemacetan kota besar yang penuh dengan stop-and-go. Ini menandakan bahwa sistem hybrid yang diusung tak hanya unggul di jalan bebas hambatan, tapi juga mumpuni di lalu lintas padat. Jika dibandingkan dengan kompetitor seperti Honda BR-V, Ertiga Hybrid tampil lebih unggul dari sisi efisiensi dan juga ditawarkan dengan harga yang cukup bersaing. Jadi, bagi kamu yang mencari kendaraan keluarga yang nyaman, hemat bahan bakar, dan tetap ramah lingkungan, Suzuki Ertiga Hybrid patut masuk dalam daftar utama.

Jepang Wajibkan Fitur Pencegah Salah Injak Pedal di Mobil Baru Mulai 2028

Pemerintah Jepang berencana memberlakukan aturan baru yang mewajibkan seluruh model kendaraan terbaru untuk dilengkapi dengan sistem pencegah kesalahan pengoperasian pedal mulai September 2028. Kebijakan ini muncul sebagai respons terhadap maraknya kecelakaan yang melibatkan pengemudi lanjut usia yang sering kali keliru menekan pedal gas ketika seharusnya menginjak rem. Meskipun demikian, langkah ini diperkirakan tidak akan menjadi beban besar bagi industri otomotif Jepang, mengingat sebagian besar mobil produksi terbaru sudah dilengkapi teknologi serupa. Berdasarkan laporan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, sebanyak 93,8 persen mobil produksi domestik pada tahun 2023 telah memiliki perangkat yang mampu mengendalikan pergerakan kendaraan saat melaju maupun mundur. Peraturan baru ini akan diberlakukan melalui revisi terhadap peraturan menteri dalam Undang-Undang Kendaraan Bermotor, dan hanya berlaku untuk kendaraan bertransmisi otomatis. Mobil dengan transmisi manual tidak diwajibkan mengikuti regulasi ini. Sistem yang diwajibkan bertugas mencegah kendaraan bergerak secara tiba-tiba jika terdapat halangan di depan dalam jarak 1 hingga 1,5 meter. Selain itu, kecepatan kendaraan akan dibatasi di bawah 8 kilometer per jam, bahkan ketika pengemudi menginjak pedal gas sepenuhnya. Pengemudi akan menerima peringatan dalam bentuk notifikasi di dalam kabin agar melepaskan kaki dari pedal. Dengan diterapkannya peraturan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan keselamatan berkendara, terutama bagi pengguna lanjut usia.