Toyota Corolla Cross Tampil Memukau dengan Sentuhan Merah Ala Mazda

Toyota Corolla Cross 2025 hadir dengan sejumlah pembaruan menarik, termasuk pilihan warna baru Soul Red Crystal, yang sebelumnya dikenal sebagai warna ikonik Mazda. Warna ini menjadi favorit di industri otomotif karena mampu menonjolkan lekukan desain kendaraan serta memberikan efek kilau elegan di bawah sinar matahari.

Corolla Cross kini menjadi satu-satunya mobil dalam jajaran Toyota yang menawarkan warna eksklusif ini, berkat kolaborasi antara Toyota dan Mazda melalui pabrik gabungan mereka, Mazda Toyota Manufacturing (MTM), di Huntsville, Alabama.

Selain Soul Red Crystal, Corolla Cross 2025 menawarkan palet warna lain seperti Celestite, Jet Black, Wind Chill Pearl, Blue Crush Metallic, Sonic Silver, dan Cypress. Beberapa opsi warna bahkan dapat dipadukan dengan atap Jet Black untuk tampilan yang lebih dinamis.

Toyota juga menyematkan sejumlah pembaruan kecil pada model 2025, termasuk tutup cermin hitam matte, antena shark fin, serta reposisi emblem AWD dan HEV untuk varian tertentu.

Di sektor mesin, Corolla Cross tetap menawarkan dua pilihan. Model bensin 2.0-liter menghasilkan tenaga 169 dk dengan opsi penggerak roda depan atau all-wheel drive (AWD). Sementara itu, varian hybrid menggabungkan mesin 2.0-liter dengan baterai lithium-ion dan tiga motor listrik, menghasilkan total tenaga 196 dk.

Corolla Cross 2025 akan mulai tersedia di dealer Toyota pada akhir Desember 2024. Harga untuk varian bensin dimulai dari US$24.035 (sekitar Rp368 juta), sementara varian hybrid dibanderol mulai dari US$28.395 (sekitar Rp435 juta) hingga US$31.580 (sekitar Rp483 juta) untuk tipe tertinggi Hybrid XSE.

Kemenperin Jelaskan Alasan Pemberian Insentif untuk Mobil Hybrid: Dorongan bagi Industri Otomotif!

Kementerian Perindustrian menjelaskan bahwa pemberian insentif untuk kendaraan hybrid bertujuan untuk mendorong daya beli masyarakat terhadap produk otomotif. Sektor otomotif, sebagai salah satu pilar utama industri manufaktur, mengalami tekanan signifikan akibat penurunan daya beli sepanjang tahun ini. Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, mengungkapkan bahwa diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3% diharapkan mampu membuat harga mobil hybrid lebih terjangkau bagi konsumen. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 840 miliar agar kebijakan insentif ini dapat mulai diterapkan pada 1 Januari 2025.

“Insentif PPnBM ini dirancang sebagai stimulus untuk meningkatkan performa penjualan di sektor otomotif,” ujar Eko dalam konferensi di Jakarta Selatan, Rabu (18/12). Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid dari Januari hingga Oktober 2024 mencapai 47.955 unit, meningkat 16,25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 41.250 unit. Toyota tercatat sebagai merek dengan penjualan mobil hybrid tertinggi, mencapai 28.850 unit atau 60,16% dari total penjualan. Model CVT TSS 2.0 menjadi varian hybrid Toyota yang paling diminati dengan penjualan mencapai 8.457 unit selama periode tersebut.

Di sisi lain, total penjualan mobil secara keseluruhan menurun sebesar 15% secara tahunan, menjadi 710.406 unit dibandingkan 836.128 unit pada Januari-Oktober 2023. Menurut Eko, insentif PPnBM 3% ini telah dirancang secara cermat agar memberikan manfaat yang seimbang bagi pemerintah dan masyarakat. “Kami berupaya menjaga pertumbuhan industri otomotif tetap positif sekaligus membuat pasar kendaraan lebih menarik bagi konsumen,” tambahnya.

Selain insentif untuk mobil hybrid, pemerintah juga akan melanjutkan dukungan terhadap kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) pada tahun depan. Beberapa insentif yang diberikan mencakup pembebasan bea masuk impor BEV dalam bentuk utuh, Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), serta PPnBM Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa perluasan insentif ini akan mencakup tiga produsen kendaraan listrik, yaitu BYD, Citroen, dan Aion, yang telah berkomitmen membangun fasilitas produksi di Indonesia.

“Lanjutan kebijakan insentif ini memberikan sinyal positif kepada investor bahwa regulasi di Indonesia cukup kompetitif, termasuk dalam hal insentif dan dukungan stimulus,” jelas Agus dalam pernyataan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (16/12).

Diminta Segara Daftar Insentif Mobil Hybrid, Wuling Tunggu Aturan Turunan

Perusahaan otomotif asal China, Wuling Motors, menyatakan bahwa mereka akan segera memproses pendaftaran untuk insentif mobil hybrid di Indonesia. Namun, Wuling masih menunggu penerbitan aturan turunan dari pemerintah yang akan mengatur tata cara pendaftaran dan pelaksanaan insentif tersebut. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Wuling yang berharap agar aturan tersebut segera keluar untuk memberikan kejelasan bagi para pelaku industri otomotif.

Pemerintah Indonesia sebelumnya mengumumkan rencana untuk memberikan insentif bagi kendaraan ramah lingkungan, termasuk mobil hybrid, sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Insentif tersebut diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan dengan teknologi lebih efisien, seperti hybrid, yang menggabungkan mesin bensin dan listrik. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung penggunaan energi terbarukan.

Namun, meskipun pemerintah telah mengumumkan kebijakan insentif tersebut, Wuling masih menunggu keluarnya peraturan turunan yang lebih detail. Peraturan ini akan memberikan panduan mengenai bagaimana prosedur pendaftaran dan kriteria untuk mendapatkan insentif dapat dilaksanakan. Pihak Wuling berharap aturan tersebut dapat segera diterbitkan agar mereka bisa memulai proses pendaftaran mobil hybrid yang berhak mendapatkan insentif.

Wuling, yang saat ini memiliki beberapa model mobil hybrid, optimis bahwa insentif ini akan membantu meningkatkan penjualan mobil hybrid di Indonesia. Dengan adanya bantuan finansial dari pemerintah, konsumen akan lebih tertarik untuk beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan, yang dalam jangka panjang dapat menurunkan biaya operasional dan mendukung kelestarian lingkungan. Wuling sendiri telah mempersiapkan berbagai model mobil hybrid yang siap untuk dipasarkan.

Pemberian insentif untuk mobil hybrid menjadi langkah positif dalam mendukung peralihan ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan di Indonesia. Namun, untuk memastikan implementasinya berjalan lancar, Wuling masih menunggu keluarnya aturan turunan yang akan memberikan panduan lebih jelas mengenai tata cara pendaftaran dan pelaksanaan insentif tersebut. Diharapkan kebijakan ini dapat mempercepat adopsi mobil hybrid di Indonesia dan meningkatkan kualitas udara dengan mengurangi polusi kendaraan bermotor.