Audi telah mengonfirmasi bahwa produksi SUV listrik entry-level terbaru mereka, Audi Q2 e-tron, akan dimulai lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Awalnya direncanakan meluncur pada 2027, kini kendaraan listrik terkecil dan paling terjangkau dari Audi ini akan mulai diproduksi pada 2026. CEO Audi, Gernot Dollner, menyampaikan bahwa mobil ini akan berada di kelas yang setara dengan Audi A3, menandakan bahwa model tersebut merupakan SUV listrik dengan dimensi yang lebih kompak.
Langkah ini menunjukkan komitmen Audi dalam memperluas jajaran SUV listrik mereka di berbagai segmen. Saat ini, Audi telah menghadirkan SUV listrik besar Q8 e-tron, yang produksinya akan dihentikan setelah pabrik di Brussels, Belgia, tutup pada Februari 2025. Posisi tersebut nantinya akan digantikan oleh Audi Q6 e-tron, sementara model SUV listrik terbesar mereka, Audi Q9 e-tron, masih belum dikonfirmasi.
Sebagai SUV listrik terkecil yang akan hadir di pasar global, Q2 e-tron menempati segmen yang belum memiliki banyak pesaing langsung. Model ini diperkirakan akan bersaing dengan Lexus UX300e. Audi sendiri telah memproduksi Q2 L e-tron khusus untuk pasar Tiongkok sejak 2019, tetapi model baru untuk pasar global kemungkinan akan menggunakan platform MEB Entry dari Volkswagen Group. Platform ini menawarkan fleksibilitas dalam konfigurasi penggerak roda belakang maupun semua roda serta efisiensi produksi yang lebih baik.
Produksi Q2 e-tron akan dilakukan di Jerman, sebuah langkah strategis bagi Audi di tengah persaingan ketat dari produsen mobil listrik asal Tiongkok. Selain itu, Audi juga telah membatalkan rencana awal mereka untuk sepenuhnya beralih ke mobil listrik pada 2032. Keputusan ini menunjukkan bahwa Audi masih mempertimbangkan pasar kendaraan dengan mesin pembakaran internal di masa mendatang. Dengan kehadiran Q2 e-tron, Audi semakin memperkuat posisinya di industri otomotif listrik global.