Toyota Bangkit! Rencana Ambisius Mobil Listrik Global Dimulai dari Hilux hingga C-HR+

Toyota, yang telah lebih dulu memelopori elektrifikasi kendaraan melalui peluncuran Prius di akhir 1990-an, kini kembali menggeliat dalam pasar mobil listrik. Meski sempat tertinggal ketika pesaing seperti Tesla dan BYD melesat dengan penjualan jutaan unit mobil listrik per tahun, Toyota kini bersiap melakukan gebrakan besar. Berdasarkan laporan Carscoops pada Selasa (8/4), produsen mobil asal Jepang ini menyiapkan ekspansi masif dengan target menghadirkan 15 model EV, termasuk dari lini Lexus, pada tahun 2027. Ambisi Toyota termasuk meningkatkan produksi menjadi 1 juta unit EV per tahun, lonjakan besar dibandingkan kapasitas produksi tahun 2024. Tak hanya mengandalkan Jepang dan China, Toyota akan memperluas produksinya ke Amerika Serikat, Thailand, dan Argentina. Salah satu langkah awal yang signifikan adalah peluncuran Hilux versi listrik di Thailand mulai Oktober, yang juga akan diproduksi di Argentina. C-HR+ EV menjadi model penting berikutnya, yang akan mulai dirakit di pabrik Takaoka, Jepang, September ini. Mobil ini diposisikan di bawah bZ4X dan akan tersedia dalam dua pilihan baterai: 57,7 kWh dan 77 kWh. Pemasarannya mencakup Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada mulai tahun depan. Toyota juga akan memproduksi mobil listrik tiga baris di Kentucky dan Indiana, siap menantang Kia EV9 dan Hyundai Ioniq 9. Selain itu, kemitraan strategis dengan Subaru akan terus berlanjut, dengan proyek kolaboratif berikutnya mulai diproduksi Februari mendatang. Transformasi ini menunjukkan keseriusan Toyota untuk kembali memimpin di era kendaraan listrik.

Mitsubishi Fuso Perkuat Dominasi di Pasar Kendaraan Niaga dengan Strategi Baru

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), sebagai distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck dan Bus Corporation di Indonesia, terus mengukuhkan dominasinya di sektor kendaraan niaga. Sepanjang tahun 2024, perusahaan berhasil menguasai pangsa pasar sebesar 38,1 persen dengan total penjualan mencapai 27.683 unit. Kesuksesan ini sebagian besar ditopang oleh varian Canter di segmen Light Duty Truck (LDT), yang mendominasi dengan pangsa pasar 53,1 persen dan jumlah penjualan sebanyak 25.219 unit. Sementara itu, di kelas Medium Duty Truck (MDT), Fighter X mencatatkan penjualan sebanyak 2.436 unit dengan pangsa pasar sebesar 13,3 persen.

Selain fokus pada peningkatan penjualan, KTB terus berupaya memperkuat layanan purna jual guna memberikan kenyamanan lebih bagi para pelanggan. Hingga saat ini, perusahaan telah mengembangkan jaringan dealer resmi hingga 223 unit, didukung dengan 19 Bengkel Siaga 24 Jam, 5 Service Point, 21 Parts Depo, serta 135 armada Mobile Workshop Service. Untuk menjamin ketersediaan suku cadang, lebih dari 7.000 outlet Spare Parts telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di tahun 2025, Mitsubishi Fuso semakin agresif dalam mengembangkan inovasi digital demi meningkatkan pengalaman pelanggan. Perusahaan telah memperluas layanan melalui platform e-commerce dengan menghadirkan Fuso Spare Parts Official di Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Selain itu, aplikasi MyFUSO dan Runner Telematics turut diperkenalkan sebagai solusi digital bagi pelanggan dalam mengelola bisnis mereka dengan lebih praktis dan efisien. Dengan strategi yang komprehensif, Mitsubishi Fuso berkomitmen untuk terus memperkuat dominasinya di sektor kendaraan niaga.

Ford Indonesia Bersiap Hadirkan Dua Model Baru, Mustang Jadi Sorotan

RMA Indonesia, sebagai agen pemegang merek Ford di Indonesia, tengah bersiap untuk memperkenalkan dua model terbaru tahun ini sebagai bagian dari strategi mereka dalam memenuhi permintaan pasar otomotif nasional. Country Manager RMA Indonesia, Toto Suharto, mengungkapkan bahwa peluncuran ini dijadwalkan berlangsung setelah Lebaran dan sebelum ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Model-model baru tersebut akan melengkapi lini kendaraan Ford yang sudah ada, seperti Ford Everest dan Ford Ranger. Salah satu model yang akan segera meluncur telah diperkenalkan dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Meskipun Toto masih merahasiakan detailnya, Ford Mustang dipastikan menjadi salah satu model yang akan segera mengaspal di Indonesia. Mobil sport legendaris asal Amerika Serikat ini menarik perhatian publik selama pameran dan mendapatkan respons positif dari para penggemar otomotif Tanah Air. Antusiasme yang tinggi terhadap Mustang menjadi motivasi bagi Ford untuk membawa kendaraan ikonik ini ke Indonesia.

Sementara itu, model kedua yang akan diluncurkan masih dirahasiakan dan belum ada bocoran lebih lanjut mengenai spesifikasinya. Toto menegaskan bahwa Ford selalu berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen di Indonesia. Dengan langkah ini, RMA Indonesia berharap dapat terus memperkuat eksistensi Ford di pasar otomotif nasional serta memberikan lebih banyak pilihan bagi para pecinta mobil.

Hyundai IONIQ 9, SUV Listrik Premium yang Siap Mengaspal di Indonesia

Hyundai resmi meluncurkan IONIQ 9 di Korea Selatan pada awal 2025. Mobil listrik ini menjadi model pertama Hyundai yang menawarkan konfigurasi tiga baris kursi, menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga yang membutuhkan kendaraan luas dan nyaman. Dari segi desain, IONIQ 9 tampil dengan gaya modern dan futuristik, mencerminkan inovasi Hyundai dalam dunia kendaraan listrik. Tak hanya bagian eksterior yang menarik perhatian, interiornya juga dirancang dengan kemewahan tinggi, menghadirkan kenyamanan bagi penggunanya.

Di pasar Korea Selatan, harga Hyundai IONIQ 9 dibanderol sekitar Rp 680 jutaan. Dengan fitur canggih dan ukuran panjang mencapai 5 meter, mobil ini masuk ke segmen SUV listrik premium yang menawarkan keseimbangan antara performa, efisiensi, dan kenyamanan. Kehadirannya di Indonesia sudah dinantikan, dan banyak yang mulai berspekulasi mengenai harga jualnya di Tanah Air. Mengingat adanya pajak dan biaya impor, harga IONIQ 9 di Indonesia kemungkinan akan lebih tinggi dibandingkan harga di negara asalnya.

Dengan semakin berkembangnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Hyundai memiliki peluang besar untuk menarik perhatian konsumen lokal. Kehadiran IONIQ 9 di pasar global menjadi bukti bahwa Hyundai semakin serius dalam menghadirkan mobil listrik berkualitas tinggi. Bagi para pecinta otomotif, menantikan informasi lebih lanjut mengenai spesifikasi dan harga resmi di Indonesia tentu menjadi hal yang sangat menarik.

Toyota Pertahankan Takhta Produsen Mobil Terlaris 2024, BYD Lampaui Honda, Nissan, dan Suzuki!

Toyota Motor Corp. berhasil mempertahankan posisinya sebagai produsen mobil dengan penjualan tertinggi di dunia untuk tahun kelima berturut-turut pada 2024. Meskipun mengalami penurunan sebesar 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, grup Toyota—yang mencakup Daihatsu Motor Co. dan Hino Motors Ltd.—tetap mencatat total penjualan global mencapai 10,82 juta unit.

Keberhasilan Toyota sebagian besar didukung oleh permintaan tinggi terhadap kendaraan hibrida. Di sisi lain, pesaing terdekatnya, Volkswagen AG dari Jerman, mencatat penjualan sebesar 9,03 juta unit, sementara Hyundai Motor Group dari Korea Selatan, termasuk Kia Corp., berhasil menjual sekitar 7,23 juta unit.

Sementara itu, produsen mobil listrik asal China, BYD Co., mencatat pertumbuhan signifikan dengan penjualan 4,27 juta unit, meningkat 41,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini membuat BYD berhasil melampaui Honda (3,81 juta unit), Nissan (3,35 juta unit), dan Suzuki (3,25 juta unit), menandai dominasinya di pasar kendaraan listrik dengan harga terjangkau.

Meskipun masih memimpin, Toyota menghadapi tantangan, termasuk skandal sertifikasi di Jepang yang menyebabkan penghentian produksi beberapa model dan berkontribusi pada penurunan 1,4 persen dalam penjualannya menjadi 10,16 juta unit. Di pasar domestik Jepang, penjualan anjlok 13,8 persen menjadi 1,44 juta unit.

Berdasarkan wilayah, Toyota mengalami pertumbuhan di Amerika Utara (naik 4,3 persen menjadi 2,73 juta unit) dan Eropa (naik 3,6 persen menjadi 1,17 juta unit), berkat tingginya permintaan untuk model seperti RAV4 dan C-HR. Sebaliknya, di China, Toyota mengalami penurunan 6,9 persen menjadi 1,78 juta unit akibat persaingan harga yang semakin ketat.

Keberhasilan Toyota dalam mempertahankan posisinya di pasar global tidak lepas dari lonjakan penjualan kendaraan hibrida, yang meningkat 21,1 persen menjadi 4,14 juta unit. Sementara itu, meskipun tren kendaraan listrik murni (EV) mulai meredup secara global, Toyota masih mencatat pertumbuhan 34,5 persen dalam penjualan EV, dengan total 139.892 unit terjual.

Di sisi produksi, grup Toyota mengalami penurunan 7,8 persen menjadi 10,62 juta unit, dengan produksi Toyota sendiri turun 5,1 persen menjadi 9,52 juta unit. Beberapa model populer seperti Yaris Cross terpaksa dihentikan produksinya akibat ketidakpatuhan terhadap standar pengujian kendaraan yang ditetapkan pemerintah.

Secara keseluruhan, delapan produsen mobil utama Jepang mencatat penurunan total penjualan global sebesar 1,1 persen menjadi 24,53 juta unit pada 2024, sementara produksi mereka turun 6,6 persen menjadi 24,10 juta unit.

Chery Tingkatkan Ekspansi Di Pasar Otomotif Indonesia Dengan Target Penjualan Ambisius

Chery, merek otomotif asal China, mengumumkan rencana ambisius untuk memperluas ekspansi di pasar otomotif Indonesia. Setelah mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan sebesar 118 persen pada tahun 2024, perusahaan ini berkomitmen untuk meningkatkan penetrasi pasar dengan meluncurkan berbagai model baru dan memperkuat jaringan penjualannya.

Chery berhasil menjual 8.626 unit mobil di Indonesia pada tahun 2024, meningkat dari 3.952 unit pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh popularitas model kendaraan listrik seperti Omoda E5 dan J6 EV, yang masing-masing menyumbang proporsi besar dari total penjualan. Ini menunjukkan bahwa kendaraan energi baru (NEV) semakin diminati di pasar Indonesia, mencerminkan tren global menuju mobilitas berkelanjutan.

Memasuki tahun 2025, Chery menargetkan penjualan antara 2.000 hingga 3.000 unit per bulan. Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian sebelumnya dan mencerminkan kepercayaan diri Chery dalam menarik minat konsumen melalui inovasi produk dan strategi pemasaran yang agresif. Ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk memanfaatkan momentum positif dari pertumbuhan penjualan tahun lalu.

Chery juga telah meningkatkan jumlah dealer di Indonesia dari 19 menjadi 43 dalam waktu satu tahun. Dengan memperluas jaringan distribusi, Chery bertujuan untuk mendekatkan diri kepada konsumen dan meningkatkan aksesibilitas produk mereka. Langkah ini penting untuk memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif. Ini mencerminkan strategi perusahaan untuk membangun kehadiran yang lebih kuat di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Chery berencana untuk meluncurkan beberapa model baru sepanjang tahun 2025. Fokus utama akan diberikan pada kendaraan listrik dan hybrid yang sesuai dengan permintaan pasar yang terus berkembang. Dengan peluncuran model-model ini, Chery berharap dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan lingkungan dan mencari alternatif ramah lingkungan. Ini menunjukkan bahwa inovasi produk adalah kunci untuk menarik perhatian konsumen.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Chery berharap dapat menjadi salah satu merek mobil terkemuka di Indonesia dalam waktu dekat. Diharapkan bahwa upaya mereka dalam memperluas jaringan dan meluncurkan produk baru akan membuahkan hasil positif dalam bentuk peningkatan penjualan dan kepuasan pelanggan. Keberhasilan dalam mencapai target ambisius ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan Chery di pasar otomotif Indonesia.

China Siap Rebut Dominasi Pasar Kendaraan Listrik Global pada 2025!

Pada tahun 2025, China diprediksi akan mencetak sejarah baru dalam industri kendaraan listrik (EV) dengan mengalahkan penjualan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) untuk pertama kalinya. Ini menjadi tonggak penting dalam transisi energi bersih global. Seorang analis industri otomotif menyatakan bahwa ini adalah titik balik besar bagi pasar mobil terbesar di dunia, dengan China memimpin adopsi EV, sementara negara-negara Barat masih menghadapi berbagai tantangan.

Proyeksi penjualan kendaraan listrik di China menunjukkan pertumbuhan sebesar 20% pada 2025, dengan total penjualan diperkirakan melampaui 12 juta unit, sementara penjualan kendaraan ICE diprediksi turun lebih dari 10%, menjadi kurang dari 11 juta unit. Di Eropa dan Amerika Serikat, meskipun ada minat terhadap EV, situasi masih bercampur karena faktor suku bunga tinggi dan inflasi yang mempengaruhi keputusan konsumen.

Beberapa faktor utama yang mendukung dominasi kendaraan listrik di China adalah kebijakan subsidi pemerintah yang mendorong penjualan EV, serta persaingan ketat di pasar domestik dengan produsen seperti BYD yang menawarkan harga lebih terjangkau berkat strategi pemotongan harga yang agresif. Harga EV yang semakin terjangkau juga berperan penting dalam mempercepat adopsi di kalangan konsumen.

Meskipun Tesla juga menurunkan harga produknya di China, perusahaan tersebut menghadapi tantangan, dengan pendapatan mereka turun 3,1% pada paruh pertama tahun 2024 menjadi USD 46,8 miliar. Namun, pada Desember 2024, Tesla China mencatatkan penjualan mingguan tertinggi mereka di kuartal keempat dengan 21.900 unit EV terjual.

Namun, ekspansi global produsen EV China menghadapi hambatan, terutama dengan tarif yang tinggi yang diberlakukan di pasar Eropa dan Amerika, yang mempersulit ekspansi kendaraan listrik China ke pasar-pasar tersebut.

VS HEV Bentuk Keseriusan MG Buat Pasar Otomotif Di Indonesia

Pada tanggal 28 Oktober 2024, MG (Morris Garages) secara resmi meluncurkan model baru mereka, yaitu MG VS HEV, yang menandai komitmen serius perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya di Indonesia. Peluncuran ini menunjukkan upaya MG untuk beradaptasi dengan tren kendaraan ramah lingkungan dan memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat.

MG VS HEV hadir dengan berbagai fitur inovatif, termasuk teknologi hibrida yang mengombinasikan mesin konvensional dengan motor listrik. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi bahan bakar, tetapi juga mengurangi emisi gas buang. Dengan desain yang modern dan fitur-fitur canggih seperti sistem infotainment terkini dan perangkat keselamatan yang lengkap, MG VS HEV menawarkan nilai tambah yang signifikan bagi konsumen.

Selain meluncurkan kendaraan baru, MG juga berkomitmen untuk mendukung infrastruktur pengisian daya di Indonesia. Perusahaan ini bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun stasiun pengisian yang lebih banyak dan mudah diakses. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna kendaraan hibrida dan listrik, sehingga mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di masyarakat.

Dalam rangka memperluas pangsa pasar, MG menerapkan strategi pemasaran yang menyasar berbagai segmen. Dengan harga yang kompetitif dan program pembiayaan yang menarik, MG VS HEV diharapkan dapat menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan. Pemasaran yang efektif akan membantu MG membangun merek yang kuat dan dikenal di pasar otomotif Indonesia.

Dengan peluncuran MG VS HEV, MG menunjukkan keseriusan mereka dalam bersaing di pasar otomotif Indonesia, khususnya dalam segmen kendaraan hibrida. Melalui inovasi teknologi, dukungan infrastruktur, dan strategi pemasaran yang tepat, MG bertekad untuk mengukuhkan posisinya dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan lingkungan. Dengan langkah ini, MG berharap dapat menjadi salah satu pemain utama di industri otomotif Indonesia dalam waktu dekat.