Toyota Pertahankan Takhta Produsen Mobil Terlaris 2024, BYD Lampaui Honda, Nissan, dan Suzuki!

Toyota Motor Corp. berhasil mempertahankan posisinya sebagai produsen mobil dengan penjualan tertinggi di dunia untuk tahun kelima berturut-turut pada 2024. Meskipun mengalami penurunan sebesar 3,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, grup Toyota—yang mencakup Daihatsu Motor Co. dan Hino Motors Ltd.—tetap mencatat total penjualan global mencapai 10,82 juta unit.

Keberhasilan Toyota sebagian besar didukung oleh permintaan tinggi terhadap kendaraan hibrida. Di sisi lain, pesaing terdekatnya, Volkswagen AG dari Jerman, mencatat penjualan sebesar 9,03 juta unit, sementara Hyundai Motor Group dari Korea Selatan, termasuk Kia Corp., berhasil menjual sekitar 7,23 juta unit.

Sementara itu, produsen mobil listrik asal China, BYD Co., mencatat pertumbuhan signifikan dengan penjualan 4,27 juta unit, meningkat 41,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini membuat BYD berhasil melampaui Honda (3,81 juta unit), Nissan (3,35 juta unit), dan Suzuki (3,25 juta unit), menandai dominasinya di pasar kendaraan listrik dengan harga terjangkau.

Meskipun masih memimpin, Toyota menghadapi tantangan, termasuk skandal sertifikasi di Jepang yang menyebabkan penghentian produksi beberapa model dan berkontribusi pada penurunan 1,4 persen dalam penjualannya menjadi 10,16 juta unit. Di pasar domestik Jepang, penjualan anjlok 13,8 persen menjadi 1,44 juta unit.

Berdasarkan wilayah, Toyota mengalami pertumbuhan di Amerika Utara (naik 4,3 persen menjadi 2,73 juta unit) dan Eropa (naik 3,6 persen menjadi 1,17 juta unit), berkat tingginya permintaan untuk model seperti RAV4 dan C-HR. Sebaliknya, di China, Toyota mengalami penurunan 6,9 persen menjadi 1,78 juta unit akibat persaingan harga yang semakin ketat.

Keberhasilan Toyota dalam mempertahankan posisinya di pasar global tidak lepas dari lonjakan penjualan kendaraan hibrida, yang meningkat 21,1 persen menjadi 4,14 juta unit. Sementara itu, meskipun tren kendaraan listrik murni (EV) mulai meredup secara global, Toyota masih mencatat pertumbuhan 34,5 persen dalam penjualan EV, dengan total 139.892 unit terjual.

Di sisi produksi, grup Toyota mengalami penurunan 7,8 persen menjadi 10,62 juta unit, dengan produksi Toyota sendiri turun 5,1 persen menjadi 9,52 juta unit. Beberapa model populer seperti Yaris Cross terpaksa dihentikan produksinya akibat ketidakpatuhan terhadap standar pengujian kendaraan yang ditetapkan pemerintah.

Secara keseluruhan, delapan produsen mobil utama Jepang mencatat penurunan total penjualan global sebesar 1,1 persen menjadi 24,53 juta unit pada 2024, sementara produksi mereka turun 6,6 persen menjadi 24,10 juta unit.

Chery Tingkatkan Ekspansi Di Pasar Otomotif Indonesia Dengan Target Penjualan Ambisius

Chery, merek otomotif asal China, mengumumkan rencana ambisius untuk memperluas ekspansi di pasar otomotif Indonesia. Setelah mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan sebesar 118 persen pada tahun 2024, perusahaan ini berkomitmen untuk meningkatkan penetrasi pasar dengan meluncurkan berbagai model baru dan memperkuat jaringan penjualannya.

Chery berhasil menjual 8.626 unit mobil di Indonesia pada tahun 2024, meningkat dari 3.952 unit pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh popularitas model kendaraan listrik seperti Omoda E5 dan J6 EV, yang masing-masing menyumbang proporsi besar dari total penjualan. Ini menunjukkan bahwa kendaraan energi baru (NEV) semakin diminati di pasar Indonesia, mencerminkan tren global menuju mobilitas berkelanjutan.

Memasuki tahun 2025, Chery menargetkan penjualan antara 2.000 hingga 3.000 unit per bulan. Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian sebelumnya dan mencerminkan kepercayaan diri Chery dalam menarik minat konsumen melalui inovasi produk dan strategi pemasaran yang agresif. Ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk memanfaatkan momentum positif dari pertumbuhan penjualan tahun lalu.

Chery juga telah meningkatkan jumlah dealer di Indonesia dari 19 menjadi 43 dalam waktu satu tahun. Dengan memperluas jaringan distribusi, Chery bertujuan untuk mendekatkan diri kepada konsumen dan meningkatkan aksesibilitas produk mereka. Langkah ini penting untuk memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif. Ini mencerminkan strategi perusahaan untuk membangun kehadiran yang lebih kuat di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Chery berencana untuk meluncurkan beberapa model baru sepanjang tahun 2025. Fokus utama akan diberikan pada kendaraan listrik dan hybrid yang sesuai dengan permintaan pasar yang terus berkembang. Dengan peluncuran model-model ini, Chery berharap dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan lingkungan dan mencari alternatif ramah lingkungan. Ini menunjukkan bahwa inovasi produk adalah kunci untuk menarik perhatian konsumen.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Chery berharap dapat menjadi salah satu merek mobil terkemuka di Indonesia dalam waktu dekat. Diharapkan bahwa upaya mereka dalam memperluas jaringan dan meluncurkan produk baru akan membuahkan hasil positif dalam bentuk peningkatan penjualan dan kepuasan pelanggan. Keberhasilan dalam mencapai target ambisius ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan Chery di pasar otomotif Indonesia.

China Siap Rebut Dominasi Pasar Kendaraan Listrik Global pada 2025!

Pada tahun 2025, China diprediksi akan mencetak sejarah baru dalam industri kendaraan listrik (EV) dengan mengalahkan penjualan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) untuk pertama kalinya. Ini menjadi tonggak penting dalam transisi energi bersih global. Seorang analis industri otomotif menyatakan bahwa ini adalah titik balik besar bagi pasar mobil terbesar di dunia, dengan China memimpin adopsi EV, sementara negara-negara Barat masih menghadapi berbagai tantangan.

Proyeksi penjualan kendaraan listrik di China menunjukkan pertumbuhan sebesar 20% pada 2025, dengan total penjualan diperkirakan melampaui 12 juta unit, sementara penjualan kendaraan ICE diprediksi turun lebih dari 10%, menjadi kurang dari 11 juta unit. Di Eropa dan Amerika Serikat, meskipun ada minat terhadap EV, situasi masih bercampur karena faktor suku bunga tinggi dan inflasi yang mempengaruhi keputusan konsumen.

Beberapa faktor utama yang mendukung dominasi kendaraan listrik di China adalah kebijakan subsidi pemerintah yang mendorong penjualan EV, serta persaingan ketat di pasar domestik dengan produsen seperti BYD yang menawarkan harga lebih terjangkau berkat strategi pemotongan harga yang agresif. Harga EV yang semakin terjangkau juga berperan penting dalam mempercepat adopsi di kalangan konsumen.

Meskipun Tesla juga menurunkan harga produknya di China, perusahaan tersebut menghadapi tantangan, dengan pendapatan mereka turun 3,1% pada paruh pertama tahun 2024 menjadi USD 46,8 miliar. Namun, pada Desember 2024, Tesla China mencatatkan penjualan mingguan tertinggi mereka di kuartal keempat dengan 21.900 unit EV terjual.

Namun, ekspansi global produsen EV China menghadapi hambatan, terutama dengan tarif yang tinggi yang diberlakukan di pasar Eropa dan Amerika, yang mempersulit ekspansi kendaraan listrik China ke pasar-pasar tersebut.

VS HEV Bentuk Keseriusan MG Buat Pasar Otomotif Di Indonesia

Pada tanggal 28 Oktober 2024, MG (Morris Garages) secara resmi meluncurkan model baru mereka, yaitu MG VS HEV, yang menandai komitmen serius perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya di Indonesia. Peluncuran ini menunjukkan upaya MG untuk beradaptasi dengan tren kendaraan ramah lingkungan dan memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat.

MG VS HEV hadir dengan berbagai fitur inovatif, termasuk teknologi hibrida yang mengombinasikan mesin konvensional dengan motor listrik. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi bahan bakar, tetapi juga mengurangi emisi gas buang. Dengan desain yang modern dan fitur-fitur canggih seperti sistem infotainment terkini dan perangkat keselamatan yang lengkap, MG VS HEV menawarkan nilai tambah yang signifikan bagi konsumen.

Selain meluncurkan kendaraan baru, MG juga berkomitmen untuk mendukung infrastruktur pengisian daya di Indonesia. Perusahaan ini bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun stasiun pengisian yang lebih banyak dan mudah diakses. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna kendaraan hibrida dan listrik, sehingga mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di masyarakat.

Dalam rangka memperluas pangsa pasar, MG menerapkan strategi pemasaran yang menyasar berbagai segmen. Dengan harga yang kompetitif dan program pembiayaan yang menarik, MG VS HEV diharapkan dapat menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan. Pemasaran yang efektif akan membantu MG membangun merek yang kuat dan dikenal di pasar otomotif Indonesia.

Dengan peluncuran MG VS HEV, MG menunjukkan keseriusan mereka dalam bersaing di pasar otomotif Indonesia, khususnya dalam segmen kendaraan hibrida. Melalui inovasi teknologi, dukungan infrastruktur, dan strategi pemasaran yang tepat, MG bertekad untuk mengukuhkan posisinya dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan lingkungan. Dengan langkah ini, MG berharap dapat menjadi salah satu pemain utama di industri otomotif Indonesia dalam waktu dekat.